10 Dasar Bertahan Untuk Hidup di Alam
Bertualang di alam bebas merupakan hal bagus yang dapat kamu lakukan untuk refreshing pikiran, melatih kekuatan fisik, dan juga mendekatkan diri pada alam. Namun, yang perlu diingat, selain mendatangkan banyak manfaat, bertualang di alam bebas juga punya banyak resiko bahaya yang sewaktu-waktu dapat menyerang. Cuaca ekstrim, tanaman beracun, serangan hewan liar, dan tersesat di hutan adalah beberapa contoh bahaya yang bisa saja datang menghadang.
Untuk itu, kamu perlu tahu 10 dasar bertahan hidup di alam yang bakal menyelamatkan dirimu jika menghadapi bahaya saat beraktivitas di alam bebas.
1. Beritahu Orang Lain Kemana Kamu akan Pergi, Minimal Orang Terdekatmu
Jika kamu telah punya rencana untuk bertualang dalam waktu dekat, cobalah untuk memberitahukan rencana perjalananmu kepada orang-orang terdekat seperti keluarga, teman nongkrong, ataupun tetangga. Beritahukan detail-detail penting mengenai perjalanan yang akan kamu lakukan, seperti destinasi tujuan petualanganmu, kapan kamu berangkat dan kapan akan pulang, apakah kamu pergi sendiri atau bersama kelompok. Dalam kondisi dimana kamu tidak kembali pulang tepat waktu, misal karena alasan cedera atau tersesat, seseorang akan tahu dan segera menghubungi pihak-pihak yang berwenang untuk mengirimkan regu penyelamat. Hal ini mungkin terlihat sepele, namun sangat penting, dan bisa menyelamatkan hidupmu.
Pernah Menonton film 127 hours? Jika pernah, kamu pasti tahu betapa menyesalnya Aaron Rolston yang harus berjuang sendirian menyelamatkan hidupnya, karena pergi bertualang tanpa memberitahu siapapun.
2. Jangan Melawan Kekuatan Alam
Jangan sekali-kali meremehkan kekuatan alam, sadarilah jika manusia memang lebih sering kalah dari alam raya. Jika suatu waktu kamu telah berencana untuk pergi bertualang, semua persiapan sudah beres dilakukan, namun tiba-tiba ada kabar tentang badai besar atau cuaca buruk di tempat yang akan kamu tuju, jangan ragu untuk menunda perjalananmu. Memaksakan diri bisa berakibat fatal, hargailah keselamatan dirimu dengan lebih baik. Pulang kembali ke rumah bukan berarti kalah, namun sebuah langkah bijak demi keselamatan diri.
3. Membawa Peralatan Keselamatan
Pastikan peralatan survival seperti pisau saku, kompas, dan peta berada dalam daftar teratas barang bawaanmu. Dan pastikan juga kamu menguasai cara penggunaannya dengan baik dan benar. Jangan lupa juga untuk membawa peralatan P3K, korek api cadangan, serta tambahan air dan makanan. Peralatan survival bakal membantu kamu manakala menghadapi kondisi yang tak diinginkan, seperti tersesat di tengah perjalanan. Peralatan P3K bakal menolongmu saat menghadapi resiko cedera dan kecelakaan, sedangkan tambahan air dan makanan dapat memperpanjang nafas hidupmu manakala harus tertahan di alam bebas untuk waktu yang lebih panjang.
4. Berhati-hati dengan Hewan Liar
Tak bisa dihindari, saat bertualang di alam bebas, kita bakal bertetangga secara langsung dengan beragam hewan liar. Ingatlah kenapa mereka disebut hewan liar, jangan sekali-kali mencoba mendekati mereka. Serangan dari hewan liar seperti macan tutul, macan kumbang, babi hutan, dan hewan lainnya memang sangat jarang terjadi, namun bukan berarti tak mungkin terjadi. Maka dari itu, berusahalah untuk menghindari kontak dengan hewan-hewan tersebut dengan selalu menjauhi wilayah mereka. Selalu berjalan pada jalur pendakian yang sering digunakan, dan dirikanlah tenda hanya di shelter-shelter yang telah tersedia. Itu merupakan langkah dasar untuk menjauhi ancaman serangan hewan liar.
5. Tetap Tenang dan Buat Sebuah Rencana
Kepanikan akan sangat mudah datang manakala kamu dan seluruh anggota kelompokmu mulai sadar telah kehilangan arah alias tersesat. Namun kamu perlu ingat baik-baik jika hal penting yang harus dilakukan dalam kondisi seperti itu adalah berusaha untuk tetap tenang. Kepanikan bakal membuat kamu mengambil langkah ceroboh yang bisa menyebabkan kondisi semakin buruk. Hentikan perjalanan, dan cobalah untuk tetap tenang, agar pikiranmu tetap jernih untuk menyusun rencana-rencana agar bisa segera keluar dari situasi tersesat. Tentukan langkah dengan bijak, apakah akan mencari sumber air terlebih dahulu, atau segera membangun shelter dan membuat api sebagai sinyal untuk mencari pertolongan. Selanjutnya diskusikan setiap rencana dengan baik dan tenang agar secepatnya bisa keluar dari kondisi buruk tersebut.
6. Usahakan untuk Tetap Terlihat
Kenapa seragam kelompok-kelompok pecinta alam atau tim SAR punya warna-warna yang mencolok? Pastinya agar mereka tetap terlihat saat berkegiatan di alam bebas, sehingga saat kondisi buruk terjadi, misalnya ada anggota yang tersesat, pencarian korban akan lebih mudah untuk dilakukan. Coba bayangkan jika seorang yang tersesat memakai baju berwarna hitam, atau hijau yang serupa dengan dedaunan, tentu pencarian korban bakal lebih sulit dilakukan. Lalu, jika kamu tersesat di hutan, cobalah untuk menuju ke tempat terbuka yang lebih tinggi –ini penting karena orang seringkali secara reflek pergi ke tempat yang lebih rendah saat tersesat- agar tim penyelamat lebih mudah untuk menemukanmu.
7. Buat Sinyal atau Tanda untuk Mendapatkan Pertolongan
Mencari pertolongan adalah salah satu langkah penting yang harus dilakukan manakala kondisi buruk datang menghadang, namun tentunya kamu harus memikirkan cara untuk mendapatkan pertolongan yang dibutuhkan. Jika handphonemu masih punyak cukup daya, cobalah untuk mencari sinyal untuk dapat menghubungi pihak-pihak yang bisa dimintai pertolongan. Kemudian, buatlah api unggun di tempat yang kira-kira bakal terlihat dari kejauhan sebagai penanda posisimu agar memudahkan tim pencari untuk menemukan dimana kamu berada, namun perhatikan juga jangan sampai api yang kamu buat malah menyebabkan kebakaran. Membawa peluit juga sangat disarankan sebagai bantuan lain untuk memberitahukan posisimu. Belajar sandi morse juga bukan ide buruk, itu akan sangat berguna.
8. Menemukan Sumber Air
Kamu dapat bertahan hidup selama sebulan tanpa makanan, namun hanya 3 hari jika tanpa air. Maka dari itu, jika tiba-tiba petualangan seharimu berubah menjadi petualangan panjang karena tersesat, hal yang paling penting untuk dipikirkan adalah memastikan jumlah persediaan airmu cukup. Untuk itu, kamu perlu menemukan sumber air terdekat dari posisimu saat tersesat. Jika tak menemukan sumber mata air atau sungai, kamu bisa mencoba alternatif mendapatkan air dari pohon pisang, embun di dedaunan, atau tanaman merambat seperti rotan. Mendapatkan air di kawasan hutan tropis cukup mudah dilakukan, kamu hanya harus mempelajari agar tahu cara mendapatkannya. Jika kamu punya penyaring air atau water purifier, akan lebih baik untuk menyaring dulu air yang kamu dapatkan agar lebih higienis dan aman dari penyakit.
9. Membuat Shelter Sebagai Tempat Berlindung
Jika kamu menyadari bahwa kamu telah tersesat cukup dalam dan butuh waktu cukup lama agar dapat ditemukan tim penyelamat, hal penting lainnya yang harus kamu lakukan adalah membangun shelter sebagai tempat berlindung. Jika kamu membawa tenda, segera dirikan di tempat aman dan nyaman yang telah kamu pilih untuk menunggu bantuan. Jika tak ada tenda, bisa gunakan ponco, jas hujan, atau plastik sampah untuk membuat bivak darurat. Jika tak ada peralatan tersebut, terpaksa kamu harus membuat bivak alam sederhana. Membangun shelter sangat penting dilakukan, agar tubuhmu tetap terlindung dari panas, hujan, dingin, atau serangan hewan.
10. Jangan Menyerah dan Teruslah Berusaha
Dan terakhir, yang paling penting untuk diingat adalah terus berusaha, motivasi dirimu agar jangan sampai menyerah. Dalam kondisi buruk, mental manusia manapun pastinya bakal mudah turun dan pikiran akan mudah menjadi kacau, namun cobalah untuk mengendalikannya, jangan biarkan emosi yang mengendalikanmu. Beranikan diri untuk membuang rasa takut dan terus berusaha untuk keluar dari situasi buruk yang sedang kamu hadapi.
Hidup itu sangat berharga, seburuk apapun keadaannya, sekecil apapun peluangnya, akan selalu ada harapan untuk selamat yang bisa kamu perjuangkan dengan sekuat tenaga.