7 Hal Tentang Bangkok yang Akan Kamu Rindukan
Banyak sekali hal saya rindukan dari Thailand khususnya Bangkok. Selain filmnya yang menarik, makanannya yang enak, pemandangan kota yang indah, Bangkok punya banyak hal lain yang selalu saya ingat. Mungkin untuk kebanyakan turis, hal-hal biasa ini tidak terlalu berkesan, tapi rentetan hal unik ini selalu menarik hati saya.
1. Orang Thailand yang ramah dan murah senyum
Setiap memasuki 7 eleven (minimarket yang ada di setiap gang di Thailand), lalu memilih Soymilk khas Thailand atau mengambil air mineral dan ke kasir, mas atau mbak kasirnya dengan ramah akan bilang: 20 baht, sawasdeekap. Kasir yang saya temui rata-rata kurang bisa berbahasa Inggris, tapi gesture mereka yang ramah dan penuh senyum membuat turis mana saja betah nongktong di food court.
Belum lagi saat membeli Cha Yen (teh Thailand), pedagangnya akan mengucap: green tea or Thai tea? Saat membayar mereka selalu senyum dan bilang: sawasdeekap.
Ah, orang-orang Thailand ini ternyata murah senyum dan ramah.
2. Tom yum goong yang enak bertebaran dimana-mana
Makanan lezat yang saya cicipi langsung dari dapurnya yaitu tom yum goong. Saya mencicipi makanan ini dua kali selama di Bangkok. Di pasar Pratunam dan di depan Asiatique Riverfront.
Makanan ini memiliki cita rasa asam dan pedas. Daun basil menjadi kunci cita rasa lezat dalam makanan ini. Chef-nya orang asli Thailand, bumbu asli dari tanah Thailand membuat tom yum goong yang saya nikmati di pinggir jalan menjadi sangat enak.
3. Ucap satu kata ‘Sawasdeekap’ dan lihat apa yang terjadi
Saya senang sekali menyapa orang Thailand dengan kata: sawasdeekap. Sawasdeekap artinya halo. Saya punya cerita unik tentang kata ini. Sore itu, saya dan kakak sedang menunggu bus di sekitar MBK (salah satu mall di Bangkok). Lalu dengan gaya saya mempersilakan ibu orang Thailand untuk duduk.
Saya: 'Sawasdeekap.'
Dia: 'Sawasdeekap,' lalu bicara panjang lebar dalam bahasa Thailand
Ternyata saya baru melakukan aksi ‘bunuh diri’! Ia mengira saya orang asli Thailand. Lalu saya terangkan ke ibu ini, bahwa saya dari Indonesia. Beruntung, akhirnya kami ngobrol dalam bahasa Inggris.
4. Bus gratis dan bus murah
Saya dan kakak berkeliling kota Bangkok ala backpacker. Pilihan kami: bus atau Bangkok Train Station/BTS (semacam MRT). Kami sangat mengurangi intensitas naik taksi, demi mengirit anggaran. Jadi, pagi itu dari arah Khaosan Road kami berjalan kaki ke ujung gang dan menanti bus murah dengan nomor trayek 520. Sekitar 20 menit kami menunggu, bus tidak datang juga. Cuaca sudah mulai panas, lalu tiba-tiba muncul kejutan! Lewatlah bus gratis dengan tulisan "gratis" dalam bahasa Thai di atas pintu bus.
Kakak saya langsung mengajak saya berlari menuju bus. Untungnya, bus ini melewati jalur yang dilalui 520. Kakak saya, 'pantesan tadi semua orang naik ke bus ini'. Kami tertawa serempak.
Awalnya kami berencana mau naik bus 520 karena tarifnya hanya 10 baht per orang, sekitar 4 ribu rupiah, ternyata ada yang lebih murah lagi: bus gratis!
5. Tap water di ruang publik
Saya sangat bahagia sewaktu menemukan tap water/air minum isi ulang gratis di banyak tempat umum di Bangkok. Cuaca di Bangkok saat itu sedang sangat panas Jadi, wajib membawa air minum kemanapun kita pergi.
6. Pasar Pratunam, terasa seperti di Indonesia
Pasar Pratunam merupakan lokasi dimana pedagang grosir baju dari Indonesia membeli barang dalam jumlah besar. Saking banyaknya orang Indonesia yang belanja di tempat ini, hampir semua pedagang bisa berbahasa Indonesia.
Sewaktu saya memasuki pasar ini, ada teriakan: ‘kakak, baju murah, kasih diskon kakak’. Atau dari arah lain, ‘mampir kakak, kami terima rupiah’.
Ahaha, saya kok merasa seperti di pasar-pasar di Indonesia ya. Kemampuan berbahasa Indonesia mereka membuat saya bebas menawar, hehe. Jadi, saya mendapat sejumlah barang dengan harga miring.
7. Wangi melati di sudut persembahyangan
Saya termasuk orang yang menyukai wewangian, terlebih yang alami macam bau wangi dari bunga. Jadi sewaktu berada di Bangkok, rasanya seperti di taman bunga. Ya, persembahyangan ada di hampir sudut jalan, di vihara, di depan hotel, di tempat wisata. Warga Bangkok meletakkan beberapa bunga disitu, ada melati, ada teratai (kadang) dan bunga berwarna kuning semacam bunga kertas.