9 Hal yang Turis Asing Sukai dari Jogja
Jogja memang memiliki magnet bagi para penikmatnya. Namun terkhusus turis asing, ada beberapa hal tertentu tentu tentang Jogja yang membuat mereka datang lagi dan lagi.
“Saya selalu suka dengan Jogja walaupun candi-candinya tidak semegah di Kamboja tetapi ada saja sudut yang istimewa yang tak pernah bosan untuk dikunjungi,” cerita Saumitra, ekspatriat asal India yang menetap di Medan. Ia memanfaatkan masa kerjanya di Indonesia untuk berkeliling tempat-tempat menarik, Jogja menjadi salah satu destinasi yang dia pilih.
Sebelum Saumitra mengunjungi Jogja, dia sudah mendapat referensi dan list dari teman-temannya yang sudah pernah datang untuk mengunjungi spot-spot yang dianggap spesial. Bukan sesuatu yang pakem tetapi umum juga, tradisional, sederhana dan erat interaksinya dengan penduduk lokal. Apa sajakah itu? Ini dia, 9 hal tentang Jogja yang paling disukai turis asing.
1. Keajaiban Candi-candi
Prambanan, Plaosan, Ratu Boko, itu merupakan beberapa candi menakjubkan yang merebut hati para turis asing. Nggak hanya datang untuk melihat-lihat arsitektur bangunan candi saja, Saumitra dan para turis asing lain, juga menyukai cerita-cerita yang mengiringinya. Sejarah, budaya dan legenda yang berada dibalik sebuah candi sukses merebut hati para turis asing.
2. Keraton Jogja
Sebagai pucuk pimpinan dari sebuah kota budaya, Keraton Yogyakarta menjadi hal lain yang disukai oleh turis asing. Walaupun kondisinya nbagi saya terlihat kurang begitu terawat, namun tetap saja tempat ini menjadi salah satu destinasi wajib bagi para turis asing. Lagi-lagi keterpesonaan akan nilai luhur dibalik tembok keraton menjadi pengikat buat para turis asing seperti Saumitra menyelami khasanah sejarah masa lalu Yogyakarta.
3. Citarasa Gudeg dan Bakpia yang Membuat Penasaran
Kuliner khas daerah di nusantara selalu memiliki daya tarik tersendiri bagi para turis asing. Ya, Saumitra begitu penasaran dengan dua makanan Jogja ini, Gudeg dan Bakpia. Walaupun buat sebagian turis asing hanya sekadar mencicipi saja dan nggak menjadi favorit, seenggaknya sudah menuntaskan rasa penasaran mereka.
4. Keindahan Kain Batik Jogja
Batik Jogja selalu jadi buruan para turis asing seperti Saumitra dan menjadi oleh-oleh wajib untuk dibawa pulang. Nggak hanya busananya saja, baju tidur, karet rambut, syal, pokoknya segala sesuatu yang berhubungan dengan batik. Dan nggak jarang juga kain batik tersebut dikenakan langsung saat mereka berwisata supaya lebih terasa spirit-nya.
5. Kesederhanaan Becak
Untuk Saumitra, becak adalah sesuatu yang baru banget, karena turis asing seperti dirinya belum pernah melihat becak di negara asalnya, apalagi menaikinya! Karena itu, naik becak adalah salah satu list yang wajib dilakukan saat berkunjung ke Jogja. Walaupun seringkali mereka tidak sampai hati melihat bapak becak mengayuh sepeda dengan body para bule yang cukup gede tersebut. Tapi, sekarang ini sudah ada becak mesin, jadi mungkin ini bisa sedikit banyak meringankan hati mereka.
6. Keliling Maliboro Naik Andong
Kita saja sebagai turis lokal senang naik andong, apalagi para turis asing. Mengelilingi Malioboro sampai ke Alun-alun Kidul. Pagi, sore, malam, nggak ada waktu spesifik. Masing-masing punya keseruannya sendiri. Walaupun malam lebih menyenangkan sih, menikmati kerlip lampu-lampu dan keramaian malam khas Jogja yang aduhai.
7. Bersepeda dengan Trek yang Variatif
Para turis asing memang senang mencari sesuatu yang berbeda dan 'sangat lokal'. Ya, Saumitra menyukai semua yang berbau lokal daerah. Dan untuk destinasi kota favorit Jogja ini, salah satu aktivitas menarik yang wajib dilakoni adalah bersepeda. Beberapa trek favorit di Jogja adalah Alun-alun Kidul, seputaran Jalan Prangtritis – Prawirotaman – Tirtodipuran, bersepeda ke Prambanan dan untuk pilihan yang menantangnya adalah bersepeda ke Borobudur atau Pantai Parangtritis.
8. Sensasi Kereta Jogja – Solo
Mereka selalu ingin ikut merasakan kehidupan lokal yang bersahaja, salah satunya adalah dengan menjajal kereta ke Solo. Sensasi bepergian menggunakan kereta di Indonesia memang jauh berbeda dengan kendaraan lainnya. Berinteraksi dengan penduduk lokal atau sesama backpacker lain yang kebetulan berjumpa di kereta ataupun stasiun, berbagi cerita dengan orang-orang yang ditemui di perjalanan menggunakan kereta sembari menikmati pemandangan yang disuguhkan melalui jendela kereta menjadi favorit Saumitra.
9. Massage ala Jawa
Jogja banyak menyuguhkan tempat massage yang memberikan pengalaman berbeda dengan massage di kota-kota lain. Menggunakan lulur tradisional dengan teknik pemijatan ala Jawa. Mau yang lebih otentik lagi? Ada juga tempat pijat yang memang spesialisasinya memberikan pengalaman perawatan ala putri-putri Keraton. Coba ajak temanmu dari negara lain untuk merasakan sensasi ini.