Buat Para Cewek yang Naik Gunung, Apakah Kamu Sudah Minta Izin ke Orang Tua?
"Pendaki cewek, apakah kalian minta izin terlebih dulu ke orang tua sebelum mendaki gunung?"
Pertanyaan ini mungkin cukup random ya dibenak kalian, bagi kamu cewek yang naik gunung, apakah kamu izin ke orang tua atau minta restu terlebih dahulu sebelum berangkat mendaki? Ternyata jawabannya beragam!
Kegiatan mendaki gunung memang tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Maksudnya, selain persiapan fisik dan mental si pendaki itu sendiri, faktor restu dari orang-orang terdekat terutama orang tua, juga menjadi hal penting lainnya. Bagi para pendaki cewek, mungkin akan lebih banyak diwanti-wanti oleh orang tua ketika menyampaikan izin tersebut.
Baca juga: Tips Bagi Wanita Berjilbab yang Akan Pertama Kali Mendaki Gunung
"Apakah anak gadisku ini mampu mendaki gunung yang masih aktif itu? Bagaimana kalau nanti Ia terpeselet dan jatuh ke jurang? Bagaimana kalau Ia kedinginan?"
Sekali lagi, mendaki bukanlah hal yang sembarangan. Dibalik foto-foto keren para pendaki wanita yang kamu lihat di instagram atau path, mereka telah melakukan persiapan yang boleh dibilang tak gampang, mulai dari menjaga kebugaran tubuh, tidak rewel saat mengangkat tas gunung yang berkilo-kilo beratnya, dan tentunya menyadari kalau gunung memang berbahaya, jadi Ia tahu betul mengenai kekhawatiran-kekhawatiran tersebut.
Begitulah yang mungkin menghantui pikiran para orang tua, "Apakah anak gadisku ini mampu mendaki gunung yang masih aktif itu? Bagaimana kalau nanti Ia terpeselet dan jatuh ke jurang? Bagaimana kalau Ia kedinginan?" dan sederet pertanyaan lainnya muncul di benak orang tua yang membuat mereka sulit mengizinkanmu pergi mendaki.
Ada yang memilih untuk melihat situasi dan kondisi dulu, ada yang memanipulasi destinasi pendakian, atau lebih memilih untuk 'bodo amat' dengan izin orang tua
Sebagian pendaki cewek tak bermasalah soal perizinan. Baguslah kalau sudah seperti itu, artinya memang orang tuanya mendukung dan percaya dengan putrinya, meski rasa khawatir pasti akan selalu ada. Namun, tak jarang pula pendaki cewek yang masih sulit mendapatkan lampu hijau untuk pergi mendaki.
Apakah kamu tetap akan berangkat jika tidak mendapat izin dari orang tua? Ada yang memilih untuk melihat situasi dan kondisi dulu agar tetap dapat izin, ada yang memanipulasi destinasi pendakian, atau lebih memilih untuk 'bodo amat' dengan izin orang tua. Kamu para pendaki cewek, ada di bagian yang mana?
Gambar diambil dari sini
Bukannya mengajari yang tidak-tidak, namun kenyataannya hal-hal tersebut memang ampuh membuat para pendaki cewek 'kabur' dari pengawasan orang tua. Misalnya dengan melihat situasi dan kondisi, apakah orang tua sedang dalam mood yang baik atau tidak. Ia biasanya akan melontarkan izin tersebut ketika orang tua sedang dalam keadaan bahagia. Ia menceritakan bagaimana nanti situasi selama pendakian, rombongan pendaki, dll.
Memanipulasi destinasi pendakian nyatanya juga sering menjadi cara yang cukup ampuh. Seringkali Ia hanya meminta izin untuk pergi traveling ke kota tertentu bersama teman-teman kampus. Ia tidak menyampaikan secara detil destinasi-destinasi yang akan dikunjungi di kota tersebut. Padahal, Ia sebenarnya pergi naik gunung tanpa sepengetahuan orang tua. ckckck.
Meski demikian, izin orang tua ibarat sahur di bulan ramadhan. Dengan mendapatkannya, kamu akan semakin mantap, namun jika tidak, bukan tidak mungkin kamu akan kesusahan menjalaninya. Semua itu kembali ke pribadi kita masing-masing, bagaimana naik gunung bukan hanya sekedar selebrasi di puncaknya, melainkan juga tanggung jawab pada diri sendiri dan gunung yang kita pijaki.