A PHP Error was encountered

Severity: 8192

Message: Function create_function() is deprecated

Filename: controllers/Post.php

Line Number: 84

Backtrace:

File: /var/www/phinemo.com/html/apps/application/controllers/Post.php
Line: 84
Function: _error_handler

File: /var/www/phinemo.com/html/apps/application/controllers/Post.php
Line: 22
Function: autop

File: /var/www/phinemo.com/html/apps/index.php
Line: 315
Function: require_once

GUIDE


Budget travel: Berkunjung ke Markas Laskar Pelangi di Bangka Belitung

Ade Setiawan — 18 May 2015

Berbondong-bondong orang ingin mengunjungi Bangka Belitung, sejak Andrea Hirata menjadikan tempat ini sebagai setting-an novel tetralogi terlarisnya. Tidak lain, kupikir sama seperti apa yang ada dibenak saya. Mereka ingin membuktikan apakah apa yang mereka baca, apa yang mereka lihat di layar kaca betul-betul indah seperti apa yang akan mereka lihat langsung dengan mata.

Biaya ke sana

Saya bisa menghabiskan budget hingga Rp 2.000.000,- untuk berlibur ke sana selama 3 hari dua malam. Untuk biaya Rp 2.000.000,- bisa saya keluarkan ketika saya berangkat dari Jakarta. Kota ini cukup mudah untuk menjadi akses penghubung ke Bangka Belitung.

Bandara tujuan saya adalah Pangkal Pinang yang menjadi akses keluar masuk Pulau Bangka Belitung dengan jalur udara. Untuk berjalan-jalan di pulau ini saya memilih transportasi sewa mobil. Biaya sewa per hari mencapai Rp 350.000,- sudah termasuk dengan ongkos supir tapi belum termasuk bensin.

Selama liburan 3 hari 2 malam, kurang lebih saya menghabiskan uang bensin sekitar Rp 100.000,- per hari. Pengeluaran saya jauh lebih hemat karena dengan datang secara rombongan ke sini. Jadi jangan lupa ajak temanmu untuk menekan sewa mobil dan hotel.

Tips: untuk menekan biaya tiket sebaiknya jauh-jauh hari menentukan tanggal dan dapatkan tiket promo agar mendapat harga semurah-murahnya.

Penginapan

Tujuan saya adalah traveling dengan budget seminim mungkin dan tentu saja tak menghilangkan rasa nyaman. Saya memilih untuk
menginap di hotel Bunga Pantai dengan harga Rp 230.000,- jika dibulatkan. Atau kamu bisa mencoba sensasi hotel bintang 2 di Red Dot yang terletak di Kota Pangkal Pinang. Tarif kamar untuk 2 orang adalah Rp 400.000,-.

Makanan

Harga makanan di Bangka Belitung masih relatif terjangkau, tidak jauh-jauh dari Jakarta. Saya bisa menikmati mie koba seharga Rp 8000,- atau menikmati kuliner seafood dengan harga Rp 30.000,- sampai Rp 50.000,- per orang.

Atau menikmati makanan khas belitung yaitu mie Belitung (mie, di campur udang, bakwan, tahu, toge, kentang, dan disiram kuah udang) atau mencicipi gangan, sup ikan yang dibumbui rempah segar sungguh membuat saya ketagihan untuk menambah nasi.
Untuk biaya 3 hari 2 malam, saya bisa menghabiskan makan dengan budget hingga Rp 200.000,-.

Apa yang bisa dilakukan di sana?

Ikon Bangka Belitung tidak lepas dari Pantai Tanjung Tinggi. Betapa saya menikmati perjalanan ini dengan mengingat tiap bagian memorable dari film Laskar pelangi. Berpose layaknya anak-anak Laskar Pekangi yang melayangkan pandangan ke laut lepas, mengunjungi di Desa Gantong yang terdapat replika SD Muhammadiyah. Ternyata menikmatinya langsung jauh lebih seru daripada hanya diam menonton.

Wisata itu tak melulu soal destinasi. Saya melihat puluhan masyarakat Belitung sedang mengambil kerang remis di pinggir pantai. Bahkan anak-anak kecil ikut melakukannya. Karena memang terbuka untuk siapa saja termasuk pendatang,
saya pun ikut berbaur bersama mereka. Ini dilakukan saat air laut surut. Saya menirukan gaya mereka dengan menyodokkan kayu yang saya temukan ke pasir untuk di dorong maju mundur sampai mengenai kerang.

Terdapat pulau tanpa penghuni sebelum saya mengunjungi island hopping. Si Bapak pemilik kapal mengantarkan kita ke pulau tak berpenghuni  untuk sejenak beristirahat. Mungkin ini hadiah karena kita sudah berkunjung. Si Bapak memanjatkan pohon kelapa dan mengambilkan kami beberapa butir kelapa. Rasa kelapa muda di sini dua kali lipat dari yang biasanya saya makan.

Suasana dan hati yang senang mampu merubah rasa dan warna kehidupan.

Pulau terakhir yang saya kunjungi menjadi penutup hari yang baik. Saya bisa bermain-main di Pantai Pasir sambil bermain dengan patrick si bintang laut. Cukup meminjamnya untuk berfoto tak perlu memegangnya.

Bagaimana pun ia adalah mahluk hidup dan mungkin ia tidak suka dipegang-pegang untuk bahan permaian.

Bagikan artikel ini :