Pembangunan Chinatown di Dekat Candi Borobudur Ditanggapi Negatif oleh Netizen
Seiring bertambahnya jumlah kunjungan turis Tiongkok ke Indonesia, Kementerian Pariwisata berencana untuk membangun Chinatown di kawasan Candi Borobudur. Dilansir dari Kompas.com, tanah seluas 500 hektar dikabarkan disiapkan untuk rencana tersebut.
"Turis asal China itu ada 100 juta lho. Masuk Angkor Wat di Kamboja sebanyak 2,5 juta. Masuk Indonesia sebanyak 1 juta, yang datang ke Candi Borobudur 250.000 orang," ujar Menpar Arief Yahya.
Sebenarnya, rencana ini bagus untuk menunjang kemajuan pariwisata di kawasan Candi Borobudur. Namun,wacana Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam pembangunan Chinatown bersama Tim Percepatan Pembangunan Destinasi Pariwisata Prioritas Kota Magelang ini ternyata mendapat tanggapan negatif dari para netizen.
Beberapa Netizen berpikiran bahwa pembangunan Chinatown tidak perlu dilakukan karena merupakan proyek yang aneh dan tidak masuk akal. Mengingat Candi Borobudur yang merupakan peninggalan Dinasti Syailendra tersebut berada di Kabupaten Magelang yang kental dengan culture Jawa. Pembangunan Chinatown ini dianggap membuat budaya jawa menjadi tidak asli lagi.
Netizen juga beranggapan tujuan turis datang jauh-jauh ke Indonesia, terutama ke cagar budayanya, untuk melihat dan menikmati budaya setempat yang menurut mereka unik. Bukan budaya yang seakan-akan mirip dengan negara asalnya.
Alasan netizen patut diperhatikan pemerintah. Namun netizen juga akan lebih bijak jika mau melihat lebih dalam dampak positif dari dibangunnya Chinatown ini.
Baca juga:
- Liburan di Bali? Perhatikan Aturan Ini Jika Tak Ingin Didenda 1 Juta Rupiah
- Wisata Eropa Unik: Sassi di Matera, ‘Desa Flinstones’ di Dunia Nyata
- Selain Surabaya North Quay, Sailing Fun Trip Juga Jadi Pilihan Hiburan Baru di Surabaya
- Museum Radya Pustaka Solo Akan Ditutup, Dedikasi Para Pegawainya Akan Membuat Anda Terhenyak
- Pasang Lhamu Sherpa Akita, Pemandu Pendaki Wanita Peraih ‘2016 People Choice Adventurer’ National Geographic