Darurat Teroris, Pariwisata Paris Mati Suri
Paris, kota romantis yang menjadi pusat perhatian dunia yang membuat traveler mengepak ransel dan segera menjelajah. Tentang menara tinggi yang menjadi ikon utama, tentang kota fashionnya yang
menjadi sorotan dunia, dan tentang kota yang identik dengan kisah romance yang sering melatarbelakangi film.
Jumat 13 November 2015, kota yang juga mendapat julukan sebagai kota cahaya mengalami insiden penembakan disusul aksi bom bunuh diri. Dalam semalam, Paris dengan kota gemerlapnya seketika berubah mencekam. Paris diliputi rasa was-was.
Bom meledak ditengah konser musik di Bataclan. Lebih dari 129 orang dinyatakan meninggal dalam serangan bom, 350 luka-luka, dan 99 orang dalam kondisi kritis. Dua kali penyerangan yang terjadi di Paris, membuat warga setempat dan wisatawan diikuti rasa cemas. Departemen Luar Negeri AS dan Kantor Luar Negeri Inggris menyatakan kemungkinannya bahwa akan ada serangan lanjutan. ISIS diduga kelompok yang bertanggung jawab atas tindakan ini. Alasan penyerangan yaitu sebagai bentuk respon Propaganda Prancis yang mendukung penghinaan Nabi Muhammad.
Nasib wisatawan dan penduduk Paris
Pasca aksi penembakan dan pengeboman ini membuat wisatawan dan penduduk setempat enggan keluar rumah. Kereta berkecepatan tinggi penghubung London dan paris sepi. Ini berbanding terbalik tidak seperti hari biasanya yang selalu ramai. Terlebih ketika weekend tiba, Paris tumpah ruah oleh pelancong. Sejumlah penerbangan pun sempat ditutup.
Patroli-patroli dilakukan di Menara Eiffel yang sampai hari ketiga masih ditutup. Sejumlah petugas keamanan berjaga-jaga di tempat rawan. Paris berkabung!
***
Seperti diungkapkan Sandy Aulia yang sedang berlibur di Paris melalui akun media sosialnya,
"Ketika saya berjalan menikmati indahnya kota yang sangat di kenal dengan cantiknya Paris...dan melihat banyak tawa dan kebahagian malam ini...seketika berubah menjadi banyak tangisan dan rasa mencekam,bunyi sirene begitu sangat banyak dimana mana malam ini...,"