Dieng Culture Festival 2016, Alasan Anda Harus ke Dieng di Bulan Agustus Nanti!
Dieng Culture Festival 2016 merupakan event kali ke-7 yang diadakan oleh penyelenggara event, yaitu Pokdarwis Dieng Pandawa, Banjarnegara. Gelaran tahun ini akan berlangsung selama 3 hari 2 malam, yaitu pada tanggal 5 -7 Agustus 2016.
Dieng Culture Festival tahun lalu, tercatat, lebih dari 150 ribu wisatawan mengunjungi kawasan Dieng selama gelaran Dieng Culture Festival 2015.
Diluar Ekspektasi
Suasana venue selalu ramai oleh para wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Namun satu hal, meski (sangat) ramai, hal itu tidak menjadi masalah. Anda akan selalu merasa tak ingin melewatkan satu saja acara dari rangkaian eventnya, mulai dari pembukaan hingga prosesi larung yang merupakan akhir DCF. Mempelajari setiap detil tradisi, merasakan sensasi menjadi turis lokal dan menikmati obrolan dengan warga setempat membuat tiap jam di Dieng Culture Festival mempunyai makna.
Pagelaran Jazz Atas Awan
Malam pertama Anda akan disuguhi dengan pergelaran Jazz Atas Awan, yang akan menghadirkan banyak musisi dari berbagai daerah. Sambil menikmati performa musik jazz dari para musisi, Anda dapat menikmati jagung yang dibakar diatas anglo yang telah disediakan oleh panitia. Anda beserta rombongan Anda akan menikmati jazz sambil duduk di lapangan dengan mengitari anglo. Suasana kebersamaan akan sangat terasa di moment ini, dimana kita akan berbagi anglo dengan pengunjung lain. Jangan lupa untuk menggunakan jaket yang tebal dan duduklah di dekat anglo, karena semakin malam suhu akan semakin turun, bahkan hingga dibawah 0 derajat celcius!
Membuktikan Dinginnya Dieng di Musim Kemarau
Bangunlah saat Subuh sekitar pukul 5 pagi. Setelah itu bergegaslah keluar, dan rasakan sensasi dinginnya suhu udara Dieng saat kemarau!
Pagi hari di Dieng saat musim kemarau, suhu udara bisa mencapai minus 2 dibawah 0 derajat celcius, dan saat itu tenda, rumput, dan pepohonan pun diselimuti oleh lapisan es tipis.
Rekomendasi spot terbaik, bawalah kamera ke belakang Museum Kailasa. Pemandangan yang sungguh menakjubkan akan Anda dapat. Matahari menyingsing perlahan, menyingkirkan sedikit demi sedikit kabut yang menyelimuti lembah Dieng. Mesmerzing!
Menerbangkan Lampion Bersama Ribuan Wisatawan Lain
Salah satu rangkaian acara yang paling ditunggu adalah pertunjukan kembang api dan penerbangan lampion. Tidak hanya itu, pada malam tersebut Anda juga akan disuguhi berbagai pertunjukan seni lain, seperti tarian dengan menggunakan tongkat api, maupun pertunjukan musik khas setempat. Venue utama penerbngan lampion akan dipenuhi oleh ribuan pengunjung yang telah stand by di sana sejak sore.
Untuk menerbangkan lampion, Anda dan ribuan wisatawan lainnya akan dipandu oleh pemandu acara, agar lampion bisa diterbangkan pada saat yang bersamaan, sehingga nantinya akan menciptakan ribuan titik cahaya di langit malam Dieng.
DCF 2015, tak kurang dari 4000 lampion diterbangkan bersamaan. Kehadiran bulan purnama malam itu juga menambah suasana langit malam makin romantis. Percayalah, bagian ini tidak boleh Anda lewatkan!
Menjadi Saksi Proses Ruwatan Anak Rambut Gimbal
Di hari terakhir perhelatan Dieng Culture Festival 2016, akan ada prosesi pencukuran anak berambut gimbal, atau yang oleh warga setempat disebut anak gembel. Anak gembel adalah simbol dari anak bajang titisan Eyang Agung Kaladate dan Nini Ronce selaku leluhur warga suku Dieng. Karena dianggap titisan dewa itulah, maka anak berambut gembel tidak boleh dipotong rambutnya secara sembrono (asal). Jika rambut anak gembel dipotong tidak melalui acara ritual yang khusus, maka si anak akan jatuh sakit dan dipercaya akan mendatangkan bencana bagi keluarganya.
Jangan lewatkan momen ini untuk mengabadikan keistimewaan anak-anak gimbal dan semua rangkaian acara yang sangat capture-able.
Pada momen ini akan banyak wisatawan yang menodongkan kamera ke arah anak gembel dan juga rangkaian acara, maka tidak heran jika jalanan yang menjadi rute kirab budaya dan venue prosesi pencukuran dan jamasan akan penuh sesak.
Tetaplah jadi wisatawan yang tertib dan fotografer yang sopan ketika proses berlangsung, karena biar bagaimanapun, Dieng Culture Festival 2016 dan segala macamnya, adalah sebuah tradisi yang harus kita hormati.
Agenda #DCF2016
Bagaimana, Anda tak sabar ingin berkunjung ke Dieng Culture Festival 2016? Berikut adalah agenda Dieng Culture Festival 2016 selama 3 hari berturut-turut:
5 Agustus 2016
14.00 WIB - Pembukaan: Dibuka oleh Gubernur Jawa Tengah
15.00 WIB - Maiyahan, bersama Cak Nun feat. Kiai Kanjeng
20.00 WIB - Jazz Atas Awan, pertunujukan jazz dengan suhu udara dibawah 4 derajat celcius
6 Agustus 2016
04.00 WIB - Scooter Fun Tracking, menikmati sunrise dari bukit belakang desa
07.00 WIB - Jalan santai dengan bonus doorprize bersama perangkat daerah dan desa mengelili kawasan wisata Dieng
09.00 WIB - Purwaceng Party, salah satu event yang ditunggu-tunggu setelah jalan santai, yaitu minum purwaceng bersama (jamu tradisional untuk menambah vitalitas).
10.00 WIB - Parade Seni Budaya (pertunjukan tarian dan nyanyian tradisional dan kontemporer)
19.30 WIB - Fireworks & Skylantern, penerbangan ribuan lampion dan pertunjukan seni kembang api
7 Agustus 2016
06.30 WIB - Kirab Budaya, iring-iringan pengantar anak bajang (rambut gimbal)
09.00 WIB - Jamasan, proses jamasan anak rambut gibal di komplek Darmasala
10.00 WIB - Prosesi Ruwat dan cukur anak rambut gimbal
13.30 WIB - Larungan, proses pelarungan rambut anak gimbal di telaga warna
Pemesanan tiket Dieng Culture Festival 2015 dapat Anda akses melalui laman tiket.dieng.id dengan mengikuti panduannya.
Baca juga:
- Ini Dia Wisata Belitung Terbaru yang Mengdaptasi Konsep Sepeda Khas Ehime, Jepang
- Destinasi Wisata Jogja yang Ramah Backpacker
- Ini Alasan Mengapa Travel Blogger Adalah Pasangan Hidup yang Baik
- Penerbangan yang Dipimpin Pilot Wanita Sukses Mendarat di Arab Saudi, Negara yang Melarang Wanita Mengemudi
- Sedang Patah Hati? Travelinglah!