Ebbie Vebri Adrian, 9 Tahun Keliling Indonesia Demi Tampilkan 'Surga' Bernama Indonesia Dalam Buku
"Biarkan keyakinamu 5 centimeter mengambang di depan kening kamu. Apa pun hambatannya, bilang sama diri kamu sendiri, kalau kamu percaya sama keinginan itu dan kamu nggak bisa menyerah" - 5 cm
Ebbie adalah satu dari banyak tokoh inspirasi yang berani mengambil keputusan 'gila'. Ia keluar dari kotak nyaman, demi berkeliling Indonesia dan mengejar mimpi.
Siapa Ebbie? Ia adalah seorang lulusan ilmu komputer dan ilmu pemerintahan yang juga seorang wiraswasta dari Pagar Alam, Sumatera Selatan. Meninggalkan zona nyamannya, menjual aset-aset usahanya, menguras seluruh tabungannya, kemudian bertualang di dunia luar. Satu yang menjadi mimpinya: 'menyusuri surga bernama Indonesia'.
Ebbie suka membaca buku tentang alam Indonesia, namun itu tak membuatnya cukup puas. Ketidakpuasan Ebbie melihat buku-buku keindahan alam indonesia yang dirasa kurang lengkap dan bertolak belakang dari aslinya. Hal ini mengantarkannya untuk membuat keputusan melakukan petualangan besar. Menurutnya, buku-buku yang beredar, baru sekadar memajang sekumpulan foto bagus saja. Pun tentang buku wisata Indonesia yang dilihatnya, telah mengalami banyak perubahan. Hotel yang sudah tutup, tarif yang berbeda, informasi untuk mencapai suatu tempat yang mengharuskannya mendaki selama 3 hari ternyata sudah terdapat jalan mobil, atau tempat-tempat yang digambarkan sangat menarik namun kenyataannya ternyata biasa saja.
Ebbie juga menyayangkan, mengapa buku-buku yang beredar banyak buku buatan orang luar negeri. Ia pun membulatkan tekad.
Langkahnya tidak mudah. Ia memulai segalanya dari nol. Ebbie adalah seorang pecinta alam Indonesia. Ebbie mengagumi Indonesia, tentang alam, flora, fauna, budaya, dan segala hal tentang kekayaan alam Indonesia.
Misinya dimulai sejak tahun 2005. Usaha yang dilakukan untuk mengawalinya adalah dengan mempelajari dunia fotografi. Ia belajar tanpa melakukan kursus apa pun.
Enam bulan awal masa percobaannya, tak ada foto bagus yang berhasil dihasilkan. Namun Ebbie tak lantas menyerah. Ia terus tekun belajar.
Ketekunannya tersebut akhirnya mengantarkan pada gerbang untuk memulai perjalanan panjangnya. Mendokumentasikan Indonesia dalam sebuah buku! Sekira 2000 destinasi wisata ia jelajahi demi mengabadikan potongan keindahan dari Indonesia.
Tiga tahun pertama menjalankan misinya, Ebbie kehilangan seluruh tabungannya. Bahkan ia tak bisa menghitung lagi berapa biaya yang sudah dikeluarkan.
'Yang jelas, milyaran rupiah. Selain untuk kebutuhan sehari-hari, saya harus sewa kapal, beli alat-alat, body kamera, dan lain-lain.'
Suka duka dalam perjalanan ia dapatkan. Ketika mendapat tantangan keras dari keluarganya, ketika melakukan perizinan untuk mengambil gambar Puncak Cartenz yang akhirnya didapat dengan menaiki helikopter milik Freeport, ketika ia kehilangan sebagian data foto dari 10 provinsi karena mengalami kerusakan pada hardisk, ketika Ebbie berkelahi dengan warga lokal, ketika nyaris tewas terombang ambing di laut, atau saat mengalami kecelakaan di Wakatobi. Namun, tantangan bertubi-tubi yang datang tak membuatnya menyerah. Ambisinya justru makin menggebu untuk menyelesaikan petualangannya menjelajah Indonesia.
Dari perjalanannya, akhirnya Ebbie menemukan berbagai fakta menarik tentang negerinya. Tentang benteng terbesar di dunia yang dimiliki Indonesia dengan luas 23 hektar, Keraton Buton, tentang bunga tertinggi di dunia yang mencapai 3 meter atau tentang bunga terlebar yang mencapai 1 meter. Semua itu hanya sebagian kecil bukti bahwa Indonesia luar biasa kaya!
Dan kini, semua usahanya tak sia-sia. Perjalanan 9 tahun keliling Indonesia membuahkan mahakarya berisi potongan keindahan dari 'surga' bernama 'Indonesia'. Semua dikemas dalam buku berjudul 'INDONESIA A WORLD OF TREASURES'. Buku setebal 543 halaman ini berisi 1300 foto alam dan budaya juga flora fauna endemik di 34 propinsi dengan berat buku 3.5 kilogram. Buku ini Ebbie cetak terbatas 1000 buah dan ia jual via akun Facebook pribadinya. Semua bukunya terjual habis, dipesan oleh orang-orang dari 22 negara. Karena banyaknya permintaan, Ebbie putuskan untuk membuat cetakkan keduanya dan akan ia terbitkan pada bulan Mei 2016.
Selain itu, Ebbie sukses menggelar pameran foto tunggal di 5 negara Eropa pada bulan September - Oktober 2015 lalu. Pameran foto tunggal keliling Eropa tersebut dalam rangka mempromosikan kekayaan alam dan budaya Indonesia ke mata dunia. Pameran ini nantinya akan berlanjut ke benua - benua lain setiap tahun.
Sekarang, apa lagi mimpi Ebbie?
Petualangannya tak akan berhenti sampai di buku ini ternyata. Ebbie akan kembali berkeliling. Rencananya ia akan menjelajah Kalimantan (untuk kesekian kalinya). Namun kali ini ia akan menggunakan sepeda motor. Selain menjelajah Indonesia, Ebbie juga berniat 'melebarkan sayap'. Ia akan mendaki Gunung Kilimanjaro di Tanzania, mendaki Gunung Nyorangogo di Rwanda, dan juga memotret gorila di Kongo selama 25 hari pada Februari 2016.
Harapan terbesarnya, buku penjelajahannya keliling nusantara selama 9 tahun dapat dibaca anak-anak Indonesia di setiap sekolah agar mereka makin mengagumi serta mencintai bumi pertiwi ini.