Ketahui Hal Ini Sebelum Traveling ke Korea Selatan
Korea Selatan adalah sebuah negara yang tergolong maju di Asia. Tidak hanya produk elektroniknya merajai hampir ke seluruh penjuru dunia, dari bidang seni dan budaya pun, Korea sudah melebarkan sayapnya ke negara-negara tetangga di Asia Timur sampai ke Asia Tenggara.
Hal itulah yang membuat Korea Selatan mulai dilirik wisatawan dari negara-negara yang kena demam kesenian Korea atau lebih sering disebut K-Pop. Indonesia termasuk salahsatu negara yang banyak mengirim wisatawan ke Korea akibat pengaruh demam K-Pop. Saya yang awalnya tidak memasukkan Korea ke bucketlist traveling saya pun, akhirnya termakan hasutan teman untuk mengunjungi negeri ginseng ini.
Berbekal tiket promo yang promo semurah-murahnya, akhirnya saya sampai juga dengan selamat di Seoul. Ternyata jalan-jalan ke Korea ini tidak sia-sia karena ada banyak hal menarik yang bisa ditemui di sana.
1. Musim semi dan gugur merupakan waktu terbaik untuk berkunjung
Bagi pencinta film Korea tentunya sudah hafal dengan musim-musim yang ada di Korea. Korea memiliki 4 musim sepanjang tahunnya; musim semi, panas, gugur, dan dingin. Setiap musim memiliki keindahannya masing-masing. namun menurut banyak orang musim semi dan musimgugur merupakan waktu terbaik untuk mengunjungi negeri ini.
Di musim semi dan musim gugur, selain pemandangannya yang indah, cuacanya pun tidak begitu ekstrim. Udaranya tidak terlalu dingin ataupun panas, jadi sangat cocok untuk jalan-jalan menikmati pemandangan.
Tempat terbaik menikmati musim semi dan melihat bunga bermekaran adalah di Yeouido Park. Sedangkan, tempat untuk menikmati musimgugur adalah di Nami Island dan Mt. Seorak. Tapi sudah pasti tempat tersebut ramai dikunjungi, jadi memang perlu trik khusus untuk bisa dapat hasil jepretan yang oke punya.
2. Sistem transportasi yang nyaman
Korea termasuk salah satu negara dengan sistem transportasi yang sangat mumpuni. Untuk pindah dari satu area ke area lainnya tidaklah sulit, Jaringan MRT-nya pun belum serumit Jepang ataupun Hongkong. Sistem MRT-nya sudah mencakup sampai ke daerah pinggiran kota sehingga kita bisa dengan mudah mengunjungi tempat wisata yang ada di pinggirkota.
Selain itu, ada banyak sekali aplikasi di smartphone yang memudahkan kita untuk mencari cara menuju stasiun. Kalaupun kita belum tahu nama stasiunnya, kita bisa mencari di aplikasi lain yang menyediakan nama-nama tempat wisata dan stasiun terdekatnya.
3. Guest house harga miring dengan pelayanan bintang lima
Di Korea, saya memutuskan untuk menginap di guesthouse bersama dengan teman seperjalanan saya. Tiga bulan sebelum berangkat kami sudah mulai berburu guest house dari banyak sumber. Sampai akhirnya kami menemukan Inside Backpacker Hotel. Hotel dengan sistem bed and breakfast ini benar-benar cocok buat backpacker yang budgetnya pas-pasan.
Sebenarnya di Seoul dan sekitarnya, hotel model seperti ini sudah menjamur dan biasanya terletak di dekat kampus ataupun pusat perbelanjaan yang terkenal di kalangan turis asing. Harganya memang tidak terlalu mahal dan kita bisa sharing cost kalau memang kita tidak keberatan tinggal dengan orang yang tidak kita kenal. Fasilitas yang mereka sediakan juga sangat lengkap, meskipun ada beberapa fasilitas yang mengharuskan kita membayar lebih seperti mesin cuci dan sereal untuk sarapan. Selain fasilitas yang oke punya, pelayanan yang diberikan oleh petugas di sini pun sangat menyenangkan. Kita bisa bertanya banyak hal seputar transportasi, tempatwisata, dan banyak hal lain. Bahkan dengan ramah mereka memberikan peta dan menjelaskan mengenai stasiun MRT dan halte bus terdekat kepada setiap tamu yang baru pertama kali ke Korea.
4. Beruntung bagi kamu yang bisa berbahasa mandarin
Dulu ketika saya masih sekolah bahasa di Beijing, ada banyak mahasiswa Korea yang menyebar hampir di seluruh universitas di Beijing.Warga Korea menjadi salah satu murid asing mayoritas di sana.
Dan ketika 10 tahun kemudian ketika saya mengunjungi Korea, saya menemukan realita bahwa ada banyak orang Korea berbahasa mandarin! Selain itu, banyak juga warga China yang datang ke Korea untuk bekerja. Di sepanjang toko-toko di Myeong Dong dan pusat perbelanjaan lainnya, beberapa pramuniaganya adalah orang China. Mereka memanggil saya masuk ke tokonya dengan bahasa Mandarin. Situasi ini benar-benar membuat saya seperti sedang berada di China. Jadi saya pun bisa berbelanja dengan mudah meskipun saya tidak berbahasa Korea dan mereka tidak berbahasa Inggris.
5. Bisa belanja kosmetik sampai puas!
Tidak dipungkiri lagi, Korea menjadi salahsatu negara produsen kosmetik terbesar di dunia. Kosmetiknya menyebar ke negara-negara lain berkat penggunaan artis-artis mereka yang sedang naik daun sebagai brand ambassador dari produk kosmetiknya. Selain itu, kulit orang Korea yang terkenal putih dan bersih itu membuat orang berlomba-lomba untuk membeli produk kosmetik asal Korea. Sayangnya kalau di Indonesia, harganya itu tergolong mahal. Tapi ternyata, di negaranya sendiri kosmetik Korea ini dijual dengan harga yang jauh lebih murah daripada di Indonesia. Ini mungkin sebabnya ketika saya mengunjungi toko-toko kosmetik di sana, saya kerap bertemu dengan sesama orang Indonesia.
Namun, pemburu kosmetik Korea tidak hanya warga Indonesia saja, ada banyak juga orang dari China dan negara Asia lainnya seperti Singapura dan Malaysia.
6. Wi-fi everywhere
Wifi di Korea itu tersebar di mana-mana dan GRATIS! Selama di Korea saya dapat dengan mudah menemukan jaringan wifi yang disediakan oleh operator lokal. Berhubung kartu SIM operator Indonesia yang saya bawa bekerjasama dengan operator lokal setempat, maka saya tetap dapat menggunakan jaringan wifi tersebut.
***
Setidaknya 6 hal di atas membuat saya ingin kembali lagi ke Korea, sebuah negara yang tidak sengaja masuk ke dalam travellist saya namun meninggalkan kesan mendalam. Let’s Travel Korea!