Traveling Ke Jepang? Jangan Pernah Coba Lakukan Hal Ini!
Foto diambil dari sini
Seorang teman menceritakan pengalamannya saat bepergian di Jepang. Matanya sangat antusias. Dia baru pertama kali berkunjung ke luar negeri dan Jepang menjadi pilihan pertamanya, alasannya sederhana, sejak kecil dia suka menonton kartun jepang atau anime.
Dia tak peduli dengan romantisme eiffel di Paris, atau menawannya panati hawaii, yang ada dalam pikirannya hanya berkunjung ke negeri yang pencipata anime, tontonan yang membuatnya betah duduk berjam-jam sewaktu kecil.
"Orang bilang, kenangan masa kecilmu akan terus membekas hingga kita dewasa, Jepang memenuhi masa kecilku, setidaknya sekali seumur hidup aku ingin berkunjung ke sana," begitu ucapnya.
Jepang memang menganut budaya ketimuran, sama dengan Indonesia, namun ternyata banyak hal yang membuatnya kaget saat berada di sana. Ada beberapa hal yang dia sarankan untuk jangan pernah melakukan hal-hal tersebut.
1. Berada di Sisi yang Salah
Hal ini terutama berlaku saat Anda berada pedestrian Tokyo. Ibukota Jepang ini merupakan salah satu kota terpadat didunia. Ribuan orang bersamaan melewati pedestrian saat jam berangkat dan pulang kerja. Pada jam-jam ini cukup berbahaya jika Anda berada disisi jalan yang salah. Baca petunjuk jalan dengan cermat, amati para pejalan kaki lain. Jika Anda terlanjur berada pada sisi jalan yang salah saat jam-jam neraka, begitu seorang temanku asal Jepang menyebut jam paling padat di Tokyo, lebih baik untuk menepi terlebih dahulu karena jika nekat kita rawan terjatuh dan terinjak.
2. Menyebut Nama Organ Kelamin dengan Cukup Jelas
Berbeda dengan budaya barat yang sangat terbuka mengenai hal ini. Jepang menganut adat ketimuran sama halnya dengan kita. Hindari sebisa mungkin menyebut nama organ kelamin, baik laki-laki maupun perempuan dengan gamblang. Gunakan padanan kata lain untuk menyebutnya. Untuk perempuan biasanya mereka menyebut “asoko” yang memiliki arti harfiah “di sana”. Beberapa masyarakat yang masih ketat adatnya bahkan hanya berani mengedipkan mata untuk menyebut organ vital tersebut.
3. Suka Menyentuh
Masyarakat Jepang cukup ketat masalah menyentuh ini. Mereka tidak suka disentuh, apalagi untuk orang yang tidak terlalu dekat. Jika Anda nekat melakukan ini maka siap-siaplah mendapatkan cap hentai atau mesum. Di Jepang saat meberi salam mereka saling membungkukan badan, terutama untuk orang yang dianggap mereka hormati atau yang lebih tua. Mereka tidak saling berbagi kuman lewat jabat tangan, apalagi dengan saling menempelkan pipi.
4. Memberi Tip Pada Pelayan
Di Jepang tidak ada budaya untuk memberi tip berupa uang. Cukup ucapkan terima kasih pada pelayan. Jika Anda nekat memberi tip uang, jangan heran jika pelayan akan mengejar Anda di jalan untuk mengembalikan uang Anda.
5. Buang Ingus di Tempat Umum
Saat musim gugur atau dingin di sana, kita yang tidak terbiasa dengan suhu yang begitu dingin mungkin akan berjalan ditempat umum dengan hidung yang terisak-isak karena ingus. Jika memang Anda ingin membuangnya, jangan pernah melakukannya di tempat umum, apalagi saat keadaan banyak orang. Jika Anda melakukannya, maka Anda akan dianggap sangat tidak sopan. Jika tidak sengaja atau sangat terpaksa melakukannya, segeralah meminta maaf.
6. Menuang Kecap di Atas Nasi Putih
Anda melakukan hal gila jika menuangkan kecap ke atas nasi putih di depan sang koki atau tukang masak makanan kita. Mereka akan sangat tersinggung. Memang tak akan sampai diusir, tapi jangan kaget jika setelah itu kita tak dilayani seperti sebelumnya. Entah apa yang menyebabkan hal tersebut, mungkin menurut mereka nasi putih harus dirasakan secara alami tanpa tambahan apapun. Jika memang Anda benar-benar tidak bisa makan tanpa kecap, cobalah menuangkannya diatas sayuran, lauk ataupun acar. Makan sayuran/lauk/acar yang telah dituang kecap tersebut bersamaan dengan nasi. Hal itulah yang sering dilakukan orang-orang untuk mengakali kecap diatas nasi putih ini.
7. Menyilangkan Kaki
Menyilangkan kaki kita saat berada didepan orang banyak dianggap tidak cukup sopan di sana, apalagi didepan orang yang lebih tua. Hal tersebut telah menjadi salah satu adat di sana, sama halnya seperti orang Jawa yang menunduk saat berjalan didepan orang yang lebih tua. Didepan terdapat cara duduk khas Jepang, yang menurutku dibuat untuk menyiksa orang asing yang tidak terbiasa dengan cara duduk ini. Duduk seiza, adalah duduk diatas kedua kaki yang ditekuk. Hebatnya, orang Jepang mampu melakukan duduk seiza selama berjam-jam, terutama saat upacara adat minum teh.
8. Makan Sambil Jalan
Orang Jepang sangat menghargai makanannya, hingga tak pernah menyisakan sebutir nasipun di mangkuk makanan mereka. Selain itu, sebaiknya Anda jangan pernah terlihat sedang berjalan sambil makan karena akan dianggap tidak sopan,terutama oleh beberapa orang Jepang yang masih berpandangan konservatif. Jika berada di sana, Anda harus memakan langsung makanan yang Anda beli di tempat tersebut, atau membawanya pulang. Meski demikian banyak anak muda Jepang yang sekarang ini mulai melupakan adat tersebut, mungkin karena pengaruh budaya barat yang mulai masuk ke negeri sakura itu.
***
Bagi traveler mempelajari dan memahami budaya lokal suatu tempat yang akan dikunjungi wajib hukumnya. Temanku sempat canggung saat beberapa orang di sana membungkukan badannya begitu dalam saat menyapanya. Saat di sana, dirinya juga belum terbiasa meminum air langsung dari keran, tapi dia tak pernah menolak ketika temannya dari Jepang menwarinya mencoba hal itu.
Tentu kita tak akan langsung dapat terbiasa dengan semua budaya yang mungkin menurut kita sangat asing, tapi setidaknya tunjukan bahwa Anda menghargai budaya mereka, itulah yang terpenting.