Lewat Jalur Tak Resmi, Mahasiswa Binus Ditemukan Tewas Saat Mendaki Gunung Gede Pangrango
Edward, mahasiswa Bina Nusantara (Binus) yang tengah melakukan pendakian Gunung Gede Pangrango, Jawa Barat, ditemukan tewas karena hipotermia, Selasa (6/12). Hipotermia adalah suatu kondisi saat temperatur tubuh menurun drastis di bawah suhu normal yang dibutuhkan oleh metabolisme dan fungsi tubuh, yaitu di bawah 35°C.
Pendakian ilegal?
Edward dan ke-15 temannya awalnya berencana mendaki Gunung Gede melalui jalur Gunung Mas. Tarya Nuryahya, Kepala Resor Cisarua Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango (TNGP) menjelaskan kawasan hutan lindung Gunung Mas yang berbatasan langsung dengan Gunung Gede-Pangrango bukanlah jalur pendakian resmi. Mereka tidak memiliki izin untuk mendaki gunung dan hanya meminta izin untuk melintas di Kawasan Hutan Lindung Gunung Mas.
Pihak Binus memberi keterangan bahwa benar adanya 16 orang mahasiswa mereka berangkat mendaki Gunung Gede Pangrango. Aktivitas itu merupakan kegiatan anggota UKM Swanarapala, organisasi pencinta alam di kampus Binus.
Pihak Binus melalui Andreas Chang, Pembantu Rektor Urusan Kemahasiswaan dan Pengembangan Masyarakat, menjelaskan bahwa menurut keterangan mahasiswa yang selamat, mereka sudah berkonsultasi dan melalui jalur pendakian resmi.
Dijelaskan bahwa saat kejadian, semua tim berkumpul di satu titik. Ketika Edward mulai berhalusinasi, teman-temannya langsung bertindak dengan mendirikan tenda untuk penghangat. Mereka memakai kompor penghangat serta juga mengganti pakaian Edward 2 kali agar ia tetap kering dan hangat.
Selain itu, 2 orang mahasiswa langsung turun meminta pertolongan warga. Akhirnya mereka semua, termasuk korban yang meninggal berhasil dievakuasi keesokan harinya atau Selasa (6/12) siang.
Kegiatan 16 mahasiswa tersebut, menurut Andreas, merupakan kegiatan legal yang diketahui kampus. Korban yang meninggal menurutnya saat mendaki juga dalam keadaan sehat.
Namun keterangan berbeda diberikan pihak PTPN Gunung Mas. Berikut klarifikasi pihak PTPN Gunung Mas yang kami lansir dari detik.com:
1. Kebun Gunung Mas adalah kawasan agrowisata kebun teh, bukan merupakan jalur atau track untuk pendakian ke gunung Gede dan Pangrango. Jalur resmi pendakian sesuai ketentuan dari Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) hanya ada 3 yaitu Cibodas, Gunung Putri (Cianjur) dan Salabintana (Sukabumi)
2. Petugas kami TIDAK PERNAH memberikan izin pendakian kepada rombongan tersebut. Mereka masuk sebagai pengunjung biasa melalui loket masuk. Yang berwenang memberikan izin pendakian gunung adalah TNGGP dengan dilengkapi izin dari kepolisian. Mestinya semua organisasi MAPALA tahu prosedur tersebut.
3. TIDAK ADA permohonan izin dari pihak Universitas Bina Nusantara kepada Manajemen Gunung Mas untuk melakukan kegiatan kemahasiswaan di kawasan Kebun Gunung Mas.
4. Pada saat evakuasi, korban ditemukan DI LUAR kawasan Gunung Mas. Korban ditemukan di kawasan Taman Nasional Gn Gede Pangrango.
5. Kami membantu proses evakuasi bersama-sama dengan Tim SAR Gabungan, evakuasi diarahkan ke lokasi kami karena lebih dekat dan mudah untuk pertolongan selanjutnya. Korban yang selamat, dievakuasi sementara di GOR Kebun Gunung Mas dan diberikan makanan dan minuman, perawatan P3K. Dari pihak Universitas Bina Nusantara hanya ada Saudara Jefry yang mengaku sebagai penanggung jawab mahasiswa.