Relawan Rumania: "Orang-orang Semarang Mengagumkan!"
Tulisan ini merupakan hasil wawancara saya dengan seorang kawan bernama Constantin Copaceanu, seorang exchange participant asal Rumania yang pernah tinggal beberapa bulan di Semarang.
*keterangan: Desti = D, Mas Ntin = N
D: Mengapa kamu tertarik kerja sosial di Semarang?
N: Aku kerja sosial dalam rangka berpartisipasi dalam sebuah proyek sosial organisasi bernama AIESEC. Project itu bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan HIV/AIDS dan narkotika di lingkungan SMA.
D: Apa yang terlintas dalam pikiran saat pertama kali menjejak tanah Semarang?
N: Aku belum pernah ke Asia sebelumnya, kecuali Turki. Waktu pertama kali aku sampai, yang pertama kali terpikir adalah, "Aku ingin meng-eksplor tempat ini sebanyak mungkin, belajar bahasanya dan mengetahui banyak hal tentang masyarakat lokalnya!" Kesan pertama saya tentang semarang adalah orangnya tenang, walaupun kotanya agak sumpek.
D: Tempat mana saja di Semarang yang sempat kamu jelajahi?
N: Tempat-tempat di Semarang menarik! Aku kurang terlalu ingat nama semua tempat itu, tapi beberapa diantaranya masih lekat dipikiran seperti Masjid Agung Jawa Tengah, Chinese Temple (Sam Poo Kong - red), lalu tempat dimana kita bisa melihat kera dan legenda tentang monyet 4 warna -aku lupa namanya.
D: Apa kamu mendapat pengalaman menarik di sana? Yang mana favoritmu?
N: Iya tentu saja! Tempat yang menjadi favoritku adalah Masjid Agung Jawa Tengah dimana aku merasakan kebahagiaan dan kedamaian dan Ah! yang kedua, tentang pengalaman menyedihkan tentang suatu tempat di Semarang yang sangat banyak terdapat monyet di situ -aku lupa namanya, tapi pembangunan di sekitar situ justru menghancurkan habitat monyet-monyet. Saat ke sana, monyet-monyet tersebut sangat agresif. Mereka tak ramah lagi pada manusia. Mereka marah pada manusia yang merusak rumah mereka. Terlepas dari itu semua, tempat tersebut luar biasa bagus!
D: Apa pendapatmu tentang orang-orang Semarang? Apa kamu sempat berbincang-bincang dengan mereka?
N: Tentu, aku banyak berbincang dengan warga lokal Semarang. Aku berteman dengan banyak orang dan beberapa diantaranya bahkan mengundangku untuk makan di tempat mereka. Orang-orangnya sangat ramah, berkebalikan dengan orang asal saya dimana butuh waktu yang cukup lama untuk dapat berteman dengan seseorang. Dari hati yang terdalam aku berkata: orang-orang Semarang mengagumkan!
D: Apa ada sesuatu yang paling menarik perhatianmu dari tempat tersebut yang masih kamu ingat sampai sekarang?
N: Ya, ada lebih banyak dari yang aku sebutkan di point 4. Pengalaman lainnya adalah tempat berhantu, dimana kita bisa mengerti bagaimana zaman dulu orang-orang disiksa di lantai dasar gedung tersebut (Lawang Sewu - red). Aku suka banget berkeliling kota menggunakan sepeda motor bersama beberapa teman di Semarang, untuk menyaksikan secara langsung kehidupan sehari-hari warga Semarang. Aku juga pernah ikut serta di beberapa acara buka puasa bersama saat bulan ramadhan, dan lagi-lagi, itu sangat menyenangkan bagiku untuk merasakan tradisi ini.
D: Ngomong-ngomong soal makanan, apa kamu pernah coba lunpia, bandeng, atau makanan semarang lainnya? Bagaimana rasanya menurutmu?
N: Aku kurang ingat namanya, tapi hampir semua yang kamu sebutkan tadi pernah aku coba. Aku sangat terbuka dan senang mencoba hal-hal baru. Beberapa kali saat makan di restoran aku sengaja tutup mata dan asal tunjuk menu. Hal itu menyenangkan bagiku. Selain itu, tempat makan favoritku itu di SS Tembalang, dimana aku pernah coba makanan yang paling pedas: sambal level 4!