Pengalaman Pertama Tidur di Bandara Internasional Kansai, Jepang
Amankah menginap di bandara?
Mungkin pertanyaan ini sering terlintas dipikiran para traveler, terutama bagi budget traveler seperti saya. Berhemat selama perjalanan bukan berarti mengabaikan keamanan kan? Menginap disini bukan berarti menyewa kamar atau tempat tidur di bandara yang biasanya dihitung per jam, tetapi benar-benar tidur gratis bermodalkan kursi tunggu penumpang atau mungkin lantai terminal.
Pengalaman saya menginap di bandara berawal dari terpaksa karena keterbatasan pilihan. Penerbangan saya Jakarta-Osaka dengan menggunakan maskapai low cost tiba di terminal 1 Kansai International Airport, Osaka Jepang sekitar pukul 11 malam. Dari Bandara Kansai menuju tengah kota Osaka dapat diakses menggunakan kereta atau bus dengan rata-rata perjalanan 30-45 menit, namun sayangnya kereta dan bus sudah berhenti beroperasi ketika jam tersebut. Pilihan yang ada hanyalah naik taksi menuju kota yang tentunya jauh lebih mahal. Selain itu, saya berpikir juga harus mengeluarkan biaya sewa kamar hostel 1 malam namun kurang efisien karena saya check in pada dini hari. Akhirnya dengan berbagai pertimbangan tersebut, saya memutuskan untuk menginap di Bandara Kansai.
Setelah menunggu dan mengambil bagasi, saya keluar dari terminal kedatangan untuk mencari kursi penumpang yang dapat digunakan untuk tidur. Saya mencoba naik ke lantai 2 terminal dan ternyata benar di sana banyak terdapat kursi penumpang yang dapat saya gunakan. Di lantai 2 ini dibagi menjadi 2 bagian yaitu, sayap kiri dan sayap kanan. Sayap kiri terdapat toko swalayan dan kedai makan yang buka 24 jam, sehingga tidak perlu khawatir jika membutuhkan makanan atau air mineral selama menginap. Sedangkan di sayap kanan terdapat beberapa toko seperti toko cindera mata yang sudah tutup pada malam hari. Saya lebih memilih untuk tidur di bagian kanan agar tidak terganggu dengan orang yang berlalu lalang.
Hal yang melegakan adalah ternyata saya tidak sendirian, di sini banyak juga traveler dari berbagai negara yang menginap. Meski saya harus puas mendapatkan tempat terjauh dari eskalator karena beberapa tempat strategis sudah digunakan oleh orang lain.
Hal yang melegakan lainnya adalah tersedianya beberapa colokan listrik di beberapa titik. Kebetulan tempat saya dekat dengan colokan listrik sehingga dapat saya gunakan untuk menngisi ulang baterai peralatan elektronik. Untuk keamanan saya meletakkan peralatan elektronik di dalam koper terkunci dengan membiarkan kabel tersambung ke colokan. Beruntung, peralatan charge saya memiliki kabel yang cukup panjang. Melihat para traveler lain cuek saja dengan barang bawaan mereka, saya merasa lebih aman untuk tidur dan menaruh koper saya di bawah kursi dan memeluk ransel berisikan barang berharga selama tidur. Keamanan sebenarnya juga terjamin karena banyaknya petugas bandara yang berkeliling.
Pada awalnya saya agak parno ditegur oleh mereka, namun mereka sepertinya sudah terbiasa melihat para pelancong yang menginap. Hanya untuk memastikan bahwa kami bukan gelandangan, pada tengah malam dilakukan pemeriksaan, mereka akan membangunkan dan meminta kami untuk menunjukan passport. Setelah itu ya boleh kembali tidur.
Hal lain yang menunjukkan Bandara Kansai ramah terhadap pelancong kere seperti saya adalah tersedianya kamar mandi dengan perlengkapan mandi yang cukup lengkap. Meskipun ini tidak gratis alias harus berbayar, namun tidak mengurangi peminat. Saya bahkan harus mengantre kurang lebih 1 jam untuk dapat menggunakan fasilitas ini keesokan paginya. Antreannya tertib -memang budaya Jepang ini patut kita tiru, dengan menggunakan nomor antrean selayaknya antrean di bank dan diinformasikan estimasi lama antreannya oleh petugas. Jadi selagi menunggu saya bisa sarapan terlebih dahulu. Mungkin lain kali, saya akan mempertimbangkan untuk mandi sebelum tidur saja demi menghindari antrean panjang di pagi hari.
Ternyata menginap di Bandara Kansai tidak seseram yang saya bayangkan sebelumnya, cukup nyaman dengan kondisi kursi berbusa tipis dan memungkinkan kita untuk meluruskan kaki tanpa terganggu oleh tangan kursi. Keamanan juga cukup terjamin dengan adanya patroli dari petugas dan banyaknya sesama traveler yang menginap. Selain itu, yang paling penting, ini merupakan salah satu pengalaman yang unik dan tidak terlupakan.
Tips dari saya bagi teman-teman yang akan menginap di Haneda Airport, sebaiknya membawa selimut karena bandara ini cukup dingin menjelang subuh dan bantal leher untuk meningkatkan kenyamanan. Selebihnya, tinggal nikmati saja pengalaman berharga ini.