A PHP Error was encountered

Severity: 8192

Message: Function create_function() is deprecated

Filename: controllers/Post.php

Line Number: 84

Backtrace:

File: /var/www/phinemo.com/html/apps/application/controllers/Post.php
Line: 84
Function: _error_handler

File: /var/www/phinemo.com/html/apps/application/controllers/Post.php
Line: 22
Function: autop

File: /var/www/phinemo.com/html/apps/index.php
Line: 315
Function: require_once

LIFE-STYLE


Romantisme yang Hanya Bisa Dirasakan Saat Mendaki Gunung Bersama Pasangan

Tri Wahyuningsih — 5 October 2015

Kencan di gunung tak pernah terdengar sebagai ide yang menarik bukan? Meski kamu memacari seorang pendaki gunung sekalipun. Tidak akan mudah memaksa dia untuk mengajakmu mendaki bersama. Alasannya bisa bermacam-macam, mulai dari kondisi gunung yang sulit diprediksi sampai kerepotan yang harus dihadapi ketika sikap manja pasangan muncul selama pendakian.

Padahal ada banyak hal romantis yang bisa kalian temukan ketika sesekali mencoba berkencan sambil mendaki gunung bersama orang tersayang. Ini yang saya alami kala mendaki Semeru bersama pasangan;

 

1. Saling Menjaga Selama Pendakian

mendaki Foto dari Tri Wahyuningsih

“Fokus, jangan bengong!” Seruan-seruan semacam itu terdengar sepanjang perjalanan dari Ranupani menuju Ranu Kumbolo. Dia cukup cerewet di pendakian ini, namun saya mafhum semua karena ia begitu ingin menjaga saya.

Kala itu saya dan 'dia' melakukan pendakian pada malam hari. Saya yang sudah kelelahan tidak jarang tersandung kaki sendiri saat berjalan dan hampir terjatuh. Sedikit efek panik juga melihat rombongan kami yang sudah berjalan jauh di depan. Sementara saya dengan susah payah tengah memaksakan kaki untuk tetap melangkah bersama dia yang setia menjaga di belakang saya.

Mendaki bersamanya entah kenapa terasa lebih aman.

 

2. Menjadi lebih perhatian pada pasangan

mendaki Foto oleh Tri Wahyuningsih

Jangan heran bila dia yang biasanya cuek tiba-tiba saja memberikan perhatian-perhatian kecil yang mungkin dia sendiri tidak menyadarinya, seperti bertanya “Kamu masih kuat, kan? Atau mau istirahat dulu?” ketika napasmu terdengar mulai memburu. Itulah yang dia lakukan. Saya tak menyangka ia bisa seperhatian ini.

Pun sebaliknya, kamu tidak akan segan untuk membasuh keringat di wajahnya yang sedang kepanasan dengan handuk kecil ataupun selembar tissue. Sederhana memang, tetapi percayalah perhatian kecil seperti itu akan melekat dalam ingatanmu dan akan membuatmu tersenyum sendiri ketika mengingatnya kembali.

 

3. Kalian berdua tahu persis cara saling menyemangati ketika nyaris menyerah

mendaki Foto oleh Tri Wahyuningsih

Puncak gunung memang bukan segalanya, tetapi saya pikir hampir setiap pendaki pasti ingin mencapainya. Begitu juga dengan saya dan pasangan. Di saat saya nyaris menyerah pada sepertiga perjalanan menuju Mahameru, dia dengan sabar mengingatkan saya bahwa sebenarnya saya masih mampu menuju puncak bila saya mau sedikit berusaha melawan mental yang mulai melemah. Dan dia benar, meskipun harus memakan waktu delapan jam akhirnya kami berhasil juga tiba di puncak tertinggi pulau Jawa dengan perasaan lega yang luar biasa.

Entahlah, saya rasa dengannya saya mampu melakukan apapun.

 

4. Tumbuhnya rasa saling pengertian satu sama lain

mendaki Foto oleh Tri Wahyuningsih

Mendaki gunung membutuhkan waktu berhari-hari, dan selama itu pula kebersamaan diri kita bersama pasangan diuji. Rasa lelah dan dipaksa hidup dengan kondisi seadanya di alam bebas kerap kali memancing ego dalam diri yang selama ini tersembunyi. Tidak jarang akhirnya terjadi pertengkaran hanya karena hal kecil dan sepele. Namun percayalah pertengkaran itu hanya karena rasa khawatir dan rasa ingin menjaga pasangan. Rasa saling pengertian diri kita dengna pasangan setelah pendakian ini akan makin menguat.

 

5. Kepingan kenangan yang abadi hingga nanti menua

mendaki Foto oleh Tri Wahyuningsih

Melalui selembar foto akan mengalir sejuta cerita. Begitu juga dengan foto setelah melewati perjuangan yang tidak mudah untuk mencapai puncak. Kenangan yang tercipta akan abadi, sampai suatu saat nanti ketika kami sudah beruban dan tulang ini tak sekuat seperti sekarang, akan tertawa kecil dan tersenyum bangga ketika menceritakannya kembali pada anak cucu kelak.

***

Jadi, tidak ada salahnya bukan mengajak pasangan mendaki gunung bersama? Selain hal romantis yang akan menguatkan hubungan cinta kalian, pemandangan alam yang indah selama perjalanan pun bisa dinikmati bersama atau bahkan diabadikan menjadi foto perjalanan yang menarik.

Bagikan artikel ini :