Serangan Teror Nice Ingatkan Kita Untuk Waspada Saat Traveling Ke Luar Negeri
Dilansir dari abcnews, Nice, Perancis menerima serangan teror (15/ 7). Total 84 orang meninggal, 18 dalam kondisi kritis, 50 orang luka ringan, dan 120 lainnya sedang dalam perawatan.
Peristiwa teror ini terjadi di Promenade des Anglais yang berlokasi di pinggir laut Mediterania. Sebuah truk berisi granat dan senjata api menerjang kerumunan dengan membabi buta saat perayaan Bastille Day.
Bastille Day merupakan Hari Nasional Perancis yang dirayakan pada 14 Agustus di setiap tahunnya. Hari Nasional Perancis ini diperingati sebagai hari ulang tahun penyerbuan benteng penjara Bastille dipandang sebagai simbol pemberontakan bangsa yang modern.
Saat serangan berlangsung, turis dan warga setempat sedang dalam kerumunan menyaksikan serangkaian acara perayaan Bastille Day. Namun naas, suka cita mereka berubah menjadi duka saat sebuah truk menyerang mereka.
Para korban menggambarkan serangan teror di Nice ini seperti sebuah permainan bowling. Dimana truk yang diumpamakan sebagai bola, melaju dengan kencang dan menghantam ratusan orang.

Hingga berita ini diturunkan, masih belum diketahui motif serangan truk tersebut. Polisi setempat masih menyelidiki kasus ini. Peristiwa teror ini telah menyita perhatian banyak pihak. Seluruh warga dihimbau untuk tetap wasapada. Dari kejadian teror Nice, kita bisa belajar bahwa,
Negara yang jauh dari peperangan, belum tentu aman dari kejahatan

Serangan teror truk Nice ini mengingatkan kita bahwa kejahatan dan musibah akan selalu mengintai siapa pun dan di manapun. Nice merupakan salah satu kota favorit kunjungan turis di Prancis. Kota ini diramaikan dengan beragam pertunjukan, banyaknya pilihan restoran yang enak, dan kehidupan yang semarak.
Meski terlihat tenang dan aman, namun nyatanya, Nice telah menjadi sasaran teror. Dari peristiwa itu, kita harus belajar untuk selalu berhati-hati dan waspadai keadaan sekitar.
Lebih baik kamu menghindari liburan di negara-negara yang rawan teror

Bila kita telusuri, sepertinya Perancis benar-benar menjadi sasaran serangan teror. Indikasinya, Perancis menerima rentetan serangan yang terjadi dalam jeda waktu yang tidak begitu lama. Ingat kasus bom Paris pada November 2015? Lalu, masih pada tahun yang sama 2015, Charlie Hebdo dibunuh. Daripada mengunjungi negara yang rawan teror, kamu bisa mengganti destinasi wisata negara lainnya.
Baca juga :
Pemerintah Perancis akan melakukan pengamanan lebih ketat
Presiden Perancis, Francois Hollande, mengumumkan bahwa Perancis memperpanjang keadaan darurat hingga 3 bulan ke depan. Hollande juga berjanji akan melakukan pengamanan lebih ketat. Hal ini tentu akan berdampak pada wisatawan yang akan berkunjung ke Perancis.
***
Buat kamu yang membaca artikel ini, yuk, mengheningkan sejenak. Kita doakan yang terbaik untuk korban dan keluarga korban serangan teror. Yang lebih penting lagi, semoga dunia ini damai tanpa perang.