Tamu Asian Games Mulai Berdatangan ke Kota Tua Jakarta
Kawasan Kota Tua Jakarta telah dijadikan salah satu tujuan wisata para atlet maupu tamu negara dalam perhelatan Asian Games 2018. Meseum Fatahillah pun sudah kedatangan tamu dari Korea sejak tanggal 18 Agustus 2018 yang lalu.
Baca juga: Wajah Baru Kali Besar Kota Tua Jakarta yang Makin Instagenik Bak Kanal Venesia di Italia
Sebanyak 125 orang Korea telah datang berkunjung ke museum di hari pembukaan dan empat orang Korea di hari kedua perhelatan Asian Games 2018. Salah satu pengunjung asal Korea bernama Kim Hyun Suk mengaku senang berkunjung ke Museum Fatahillah, karena ia mendapat berbagai informasi mengenai sejarah Jakarta maupun Jakarta sebagai tuan rumah Asian Games.
"Tempat ini sangat kaya dengan sejarah, kami senang bisa berkunjung ke sini. Kami juga sangat terkesan dengan seremoni pembukaan Asian Games 2018," ujarnya dilansir dari Tempo.
Foto dari ig @theresatampubolon11Selama perhelatan Asian Games 2018 sendiri, Museum Fatahillah akan dibuka setiap hari mulai dari pukul 08.00-17.00 untuk pengunjung umum dan buka 17.00-18.00 WIB untuk pengunjung khusus pemegang kartu identitas Inasgoc.
Pengelola telah menyediakan pendamping yang mahir berbahasa Inggris, Arab, dan Belanda dari kalangan siswa dan siswi SMA di Jakarta untuk memberikan informasi para pengunjung yang berasal dari luar negeri.
Museum ini juga khusus menampilkan informasi tentang Asian Games 1962 yang dilakukan di Indonesia dalam rangka Asian Games 2018. Di sana terdapat foto-foto tokoh, peristiwa hingga media massa yang memberitakan acara olahraga terbesar di Asia.
Baca juga: Mampir Makan di 4 Warung Serba Kikil Ini saat Nonton Asian Games di Jakarta
Galih Hutama Putra, Kepala Satuan Pelayanan Museum Sejarah Jakarta menyampaikan pameran yang digelar di halaman tengah Museum Fatahillah tersebut memang fokus menceritakan sejarah Jakarta sebagai tuan rumah Asian Games 1962.
"Dulu itu kita baru merdeka, ekonomi kita dinilai belum kuat, bahkan banyak negara yang meragukan kemampuan Indonesia untuk menjadi tuan rumah. Namun, dengan semangat menggebu, Presiden Soekarno optimis bahwa Indonesia bisa," ujarnya pada Minggu (18/8/2018).