A PHP Error was encountered

Severity: 8192

Message: Function create_function() is deprecated

Filename: controllers/Post.php

Line Number: 84

Backtrace:

File: /var/www/phinemo.com/html/apps/application/controllers/Post.php
Line: 84
Function: _error_handler

File: /var/www/phinemo.com/html/apps/application/controllers/Post.php
Line: 22
Function: autop

File: /var/www/phinemo.com/html/apps/index.php
Line: 315
Function: require_once

TIPS


Tips Berwisata ke Air Terjun Dengan Membawa Kamera

Ghozali Qodratullah — 6 June 2016

Mengunjungi air terjun merupakan hal yang seru untuk dilakukan, baik bersama teman atau bersama keluarga. Salah satu hal positif ketika mengujungi air terjun adalah fisik yang dipaksa untuk bergerak, karena hampir di semua lokasi air terjun, selalu saja ada jarak antara tiket masuk dengan air terjun. Medan yang bervariasi dari naik hingga turun, tanah hingga beton, teduh hingga terik. Air terjun selalu menarik untuk dikunjungi, selain hawa sejuk yang ada di sekitaran air terjun, cipratan air yang mengenai badan kita seakan kita relakan untuk membuat kita basah.

Bagi Anda yang gemar memotret, saat Anda berkunjung ke sebuah air terjun merupakan hal yang menyenangkan. Gerakan air yang tertangkap kamera dapat jauh terlihat berbeda dari pengelihatan manusia. Untuk mendapatkan foto perjalanan dengan tujuan air terjun yang menarik dan seusai dengan rencana, simak tips memotret air terjun berikut ini :

Baca juga: 13 Air Terjun Menakjubkan Ini Ada di Jawa Tengah Lho!

1. Survey dan Riset

Selalu biasakan untuk melakukan survey dan riset sebelum Anda pergi ke sebuah tempat yang belum pernah Anda kunjungi, atau sudah lama tidak Anda kunjungi, atau mencari hal yang baru pada lokasi yang akan Anda kunjungi tersebut.

Anda bisa mencari data melalui cara tanya jawab kepada teman, orang lain, atau mencari lewat majalah, serta pilihan lainnya adalah mencari lewat kotak mesin pencari. Pastikan Anda mencari dengan teliti, agar tidak adanya kesalahan dalam mencari data.

2. Perhatikan Musim

Air terjun sekarang sudah sangat jauh berbeda dengan air terjun dahulu. Ada beberapa daerah dengan kondisi hutan yang sangat baik dimana curah air terjun ketika musim hujan dan musim kemarau tetap memiliki debit air yang stabil dan tetap jernih. Kebanyakan air terjun, terutama di Pulau Jawa, memiliki karakteristik ketika musim hujan memiliki debit air melimpah namun keruh, namun ketika musim kemarau memiliki debit minim namun jernih.

Pada beberapa lokasi, waktu paling ideal adalah pada saat pergantian musim hujan menuju kemarau, dimana debit air masih cukup banyak, namun tidak terlalu keruh. Mungkin pada daerah di luar Pulau Jawa yang masih terjaga kondisi hutannya, debit air yang mengalir pada air terjun masih cukup stabil pada kedua musim.

3. Safety First

Bila Anda bercita-cita berkunjung ke air terjun dengan pakaian yang modis, usahakan tetap mengutamakan keselematan. Gunakanlah pakaian yang tidak terlalu ketat agar mudah bergerak ketika hiking menuju air terjun, gunakan pakaian yang tidak melebar atau tidak berjubah agar tidak tersangkaut beberapa benda yang mungkin Anda temui ketika berkunjung ke air terjun tersebut.

4. Sudut Pandang

Perhatikanlah, memotret air terjun paling standar adalah dari depan, atau dari lokasi yang memang tidak perlu bergeser dari jalan utama. Cobalah untuk mencari lokasi pengambilan foto yang unik dan berbeda, semisal dari samping, dari atas atau dari sudut-sudut yang unik.

5. Aturan Sepertiga

Aturan sepertiga adalah sebuah kondisi dimana Anda membuat foto seolah-olah terbagi menjadi Sembilan bagian, lalu Anda menempatkan objek pada sepertiga bagian foto. Hal yang menarik ketika mengambil foto air terjung dengan menggunakan aturan sepertiga ini adalah Anda akan mampu menangkap daerah sekitar air terjun, sehingga akan terlihat lebih luas dan akan memunculkan ruang gerak untuk memandang foto air terjun tersebut.

6. Bingkai Alami

bingkai alami bisa kita temukan dengan mudah ketika kita berada di lokasi air terjun, semisal dahan atau dedaunan. bingkai alami bisa membuat foto kita semakin terlihat berdimensi, karena akan memunculkan jarak antara bingkai tersebut dengan objek air terjun.

Baca juga: 9 Air Terjun Terindah yang Bisa Bikin Hatimu Tenang Tinggal di Indonesia

7. Gunakan Filter

Filter lensa merupakan benda ajaib yang akan membuat Anda melihat gambar yang tidak bisa Anda lihat dengan pengelihatan Anda sendiri. Ada 2 filter yang saya rekomendasikan ketika memotret air terjun, yaitu filter Natural Density (ND) dan Circular Polarizer (CPL). Filter ND akan sangat berguna ketika Anda akan mengambil foto air terjun dengan teknik slow speed, karena membantu mengurangi jumlah cahaya yang masuk ke dalam kamera. Filter CPL berguna untuk menghilangkan refleksi yang muncul di bebatuan akibat cahaya matahari yang jatuh, ketika mengambil langit biru, warna biru langit tersebut juga akan terlihat lebih biru.

8. Slow Speed

Teknik ini menggunakan kecepatan rana yang rendah, sehingga membutuhkan kestabilan yang tinggi dalam jangka waktu yang dibutuhkan. Hasil yang didapatkan akan memunculkan air terjun seperti surai atau benang halus yang tidak bisa Anda lihat dengan mata telanjang. Teknik slow speed ini merupakan hal yang bisa kita aplikasikan di semua air terjun atau air mengalir. Pastikan Anda menggunakan ISO rendah dan bukaan yang kecil untuk mendapatkan kecepatan rana yang lebih pelan.

9. Tripod

Berat dibawa namun nyesal ditinggal, itulah tripod. Sebuah benda yang bisa membantu Anda ketika akan mengambil foto dengan teknik slow speed. Selain itu, Anda juga akan mudah dalam mengambil “foto keluarga” ketika Anda berwisata ke air terjun bersama rekan atau keluarga Anda.

10. Gunakan Timer

Ketika Anda akan memotret dengan teknik slow speed, gunakanlah fitur timer pada kamera Anda. Gunakan saja timer paling pendek, biasanya 2 detik yang ada dalam kamera. Timer ini berguna untuk mengurangi goncangan mikro saat Anda menekan shutter lalu melepasnya. Tentunya Anda tetap ingin mendapatkan foto slow speed air terjun yang tajam di seluruh bagian foto Anda kan?

11. Matikan Image Stabilizer

Ketika ada akan bermain slow speed, maka matikanlah image stabilizer yang ada di kamera atau lensa Anda. Sistem dalam kamera akan membaca bahwa tankapan gerak air dalam kecepatan rendah akan dianggap sebagai gonccangan, sebagai kompensasinya, maka sistem kamera akan melakukan kalibrasi ke foto Anda. Hasilnya adalah foto Anda akan menjadi kabur karena kalibrasi tersebut.

12. Foreground

Carilah foreground yang menarik ketika Anda memotret air terjun. Letakkan objek tersebut di depan air terjun. Metode ini akan menambah nilai artistic dari foto air terjun Anda. Bila Anda ingin tetap narsis, maka berposelah di sekitaran foreground tersebut.

13. Detail

Air terjun tidak selalu tentang air yang jatuh dari atas ke bawah, namun juga bebatuan atau dedaunan yang terkena basahan dari air terjun. Tangkaplah detail-detail kecil di sekitaran air terjun tersebut, lalu jepretlah dengan gaya Fotografi Anda.

14. Belajar Dari Foto Lain

Lihatlah foto-foto air terjun yang dengan mudah Anda cari di google images, Anda bisa memulainya dari lokasi yang akan Anda tuju, atau bisa mencari insprasi dari lokasi-lokasi yang lain bisa Anda aplikasikan pada air terjun yang akan Anda tuju.

15. Jangan Fokus Hanya ke Air Terjun

Air terjun biasanya memiliki mata air atau muara di sekitarnya, Anda dapat melihat ke sekitaran air terjun utama untuk mendapatkan foto-foto lain di lokasi air terjun tersebu.

16. Cari Teman

Ini adalah salah satu hal yang penting, yaitu rekan seperjalanan. Carilah teman yang gemar memotret juga, jangan sampai Anda baru 10 jepretan, lalu teman Anda sudah ingin berpindah tempat. Carilah teman yang minimal suka bermain air, syukur apabila ada yang gemar memotret juga. Jangan mencari teman yang hanya ingin dipotret, nanti akan akan lebih sibuk menuruti kemauan teman Anda ketika berpose daripada memotret air terjun.

17. Cemilan

Siapkan selalu makanan ringan dan minuman dari rumah. Cara ini akan mengamankan Anda dari kelaparan ketika menjumpai lokasi air terjun tanpa warung di sekitarnya. Selain lebih hemat, membawa makanan dan minuman sendiri juga lebih meyakinkan dalam hal higienitasnya. Tetap bawa pulang sampah Anda kembali ya !!

18. Waktu

Tips Memotret berangkat pagi hari maka anda akan membuat mendapatkan cahaya seperti ini. sumber foto

Berangkatlah sepagi mungkin agar bisa mencapai lokasi air terjun lebih pagi. Keuntungannya adalah lokasi yang masih ramai pengunjung, juga yang terutama untuk pemotretan adalah Anda akan mendapatkan cahaya pagi yang lembut, sehingga foto air terjun Anda akan nampak lebih berkarakter namun lembut.

19. Persiapan Baju, Sandal, dll

Siapkan pula persiapan yang matang, seperti baju ganti bila Anda berniat atau tidak sengaja basah kuyup terkena semburan air terjun. Sandal gunung adalah alas kaki terbaik untuk bermain ke air terjun, selain berbahan kuat dan tidak mudah selip, karakteristik bahan yang digunakan juga mudah kering, sehingga sangat cocok untuk dibawa berbasah-basahan ria.

20. Siapkan Lap

Lap kering dan halus harus Anda persiapkan untuk berjaga-jaga ketika kamera Anda terkena percikan air ketika momotret air terjun. Hempasan angin yang tercampur percikan air hujan bisa membuat kamera Anda basah.

21. Selalu Kenakan Strap Kamera

Untuk menjaga terjadinya hal yang tidak dinginkan, yaitu terceburnya kamera ke dalam air, maka gunakanlah selalu strap kamera untuk dililitkan pada tangan atau leher Anda. Mencegah akan selalu lebih baik daripada mengatasi.

22. Jangan Lupakan Kamera Smartphone Anda

Apabila Anda memang tidak membawa DSLR atau kamera seperti itu, Anda bisa menggunakan kamera smartphone Anda untuk memotret air terjun. Bukanlah hal sulit untuk mampu mengoptimalkan fitur kamera smartphone untuk memotret air terjun.

23. Enjoy Your Trip

Terlepas dari jumlah foto dan kualitas foto yang Anda dapatkan, bagaimanapun juga perjalanan adalah tentang mencari hal yang baru di tempat yang baru. Tetap nikmati perjalanan Anda, jaga kesantunan Anda, dan have a nice trip.

Bagikan artikel ini :