Tradisi Menjijikkan di Dunia, Mulai dari Berguling di Atas Ludah Hingga Makan Plasenta Bayi Manusia

Setiap negara punya tradisi unik yang kadang membuat banyak orang terkagum-kagum. Anehnya, di beberapa negara ada tradisi yang nyeleneh dan terkesan menjijikkan yang masih dilakukan hingga sekarang. Mulai dari tradisi berguling di atas ludah hingga makan plasenta bayi manusia, berikut ini tradisi menjijikkan di dunia yang bikin Anda merinding;

Makan abu orang meninggal di Venezuela dan Brasil

Foto/Estefao Benefica

Rindu dengan keluarga yang sudah meninggal memang hal yang sudah biasa. Umumnya orang akan mendoakan seseorang yang telah meninggal dunia saat merasakan rindu dan bersedih. Namun uniknya orang di Venezuela dan Brasil mahal makan abu orang yang telah meninggal yang ia kasihi.

Hal ini dilakukan olah suku Yanamamo di Brasil dan Venezuela.

Biasanya jasad orang yang mereka kasihi akan dibakar dan abunya dimakan untuk mengenang orang yang dicintai. Benar-benar tradisi menjijikkan dan aneh.

Baca juga: Ini 5 Menu Sarapan Paling Menjijikkan di Dunia, Berani Coba?

Makan plasenta bayi sendiri setelah melahirkan

Sup plasenta bayi. Menjijikkan! Foto/khoeplus24h.vn

Makan plasenta bayi memang patut dicap menjadi tradisi menjijikkan di dunia. Bagaimana tidak, tradisi yang masih dipegang oleh masyarakat di Tiongkok ini terdengar tak etis.

Alasan ibu yang makan plasenta mereka sendiri ini karena dituding bisa memberikan nutrisi lain yang terkandung dalam plasenta.

Baca juga: Bakso Comberan Depok, Kuliner Bernama Menjijikkan Rasanya Bikin Penasaran

Berguling di atas ludah di India

Foto/NewIndianExpress

Membayangkan tradisi ini saja mungkin akan membuat Anda ingin muntah dan jijik. Tapi tahukah Anda bahwa tradisi ini dipercaya mampu mendatangkan berkat dan mampu menyembuhkan berbagai penyakit.

Tradisi yang dipegang teguh oleh orang India ini sudah dianut sejak dulu.

Ludah yang dianggap memiliki berkah adalah ludah kaum Brahma, kaum dengan kasta tertinggi di India. Dan yang melakukan ritual ini adalah kaum Dalit yang merupakan kaum terendah. Konon tradisi ini hukumnya wajib.