Anak Anjing Ini Divonis Tak Berumur Panjang, Pemiliknya Ajak Ia Traveling di Sisa Hidupnya
Cerita inspiratif tentang semangat hidup seekor anak anjing ini dilansir dari Metro.uk.
Lily, seekor anak anjing telah divonis tak akan hidup lama lagi karena menderita kelainan pada ginjalnya. Meskipun ajal tak lama lagi menjemput, Lily terus berjuang melawan penyakitnya. Dia tak sendirian. Dia ditemani kedua majikannya, Corryn Martin (28) dan suaminya Alex (30) untuk menikmati sisa hidupnya.
Corryn dan Alex berasal dari California. Mereka memutuskan pindah ke Kailua, Hawai untuk membantu Lily menikmati hari-hari terakhirnya. Corryn dan Alex telah menyiapkan bucket list yang akan dilakukan oleh Lily sebelum dia pergi meninggalkan dunia.
Karena Lily merupakan anak anjing asli Hawaii, maka bucket list pertama yang harus dikuasai adalah berenang dan bermain pasir di pantai. Corryn dan Alex tidak mengetahui secara pasti berapa lama sisa hidup Lily, tapi mereka terus berusaha memenuhi bucket list tersebut.
Lily baru berumur tiga bulan ketika dia divonis mengidap penyakit renal dyplasia. Penyakit kelainan ginjal bawaan yang dapat berakibat fatal. Penyakit tersebut menyebabkan ginjalnya tak mampu menyaring bakteri yang masuk dengan baik.
Corryn bercerita betapa hancur hatinya ketika mengetahui Lily menderita penyakit mematikan itu. Corryn yang bekerja di klinik hewan diminta untuk tak perlu mengkhawatirkan berapa lama Lily akan bertahan hidup. Corryn dan Alex hanya harus menikmati waktu bersama Lily dan selalu mempersiapkan diri untuk kehilangan Lily.
Alih-alih menyuntikkan Lily obat-obatan agar dia mati perlahan seperti yang dilakukan kebanyakan orang, Corryn dan Alex menemui beberapa ahli dan mengkonsultasikan masalah tersebut. Setelah konsultasi dan melakukan penelitian, mereka memutuskan untuk memberikan kehidupan terbaik untuk Lily sesuai dengan kemampuan yang mereka bisa. Selama Lily masih kuat dan sanggup makan, mereka akan terus berusaha memberikan kebahagiaan untuk Lily.
Tekanan darah Lily selalu dipantau dengan rutin. Sejauh ini, Lily telah melakukannya dengan baik dan tak ada masalah. Termasuk belajar mendayung papan selancar. Lily juga menikmati duduk di perahu sambil minum Staruck puppuccino.
Hal menyenangkan lain yang telah dilakukan Lily adalah berjemur di atas pasir pantai di bawah sinar matahari. Mereka juga mengajak Lily menggali pasir menemukan harta karun terpendam. Hal berikut yang akan mereka lakukan adalah membawa Lily mengunjungi tempat terapi anjing. Lily akan memperoleh pengobatan kemoterapi.
Lily merupakan seekor anjing betina pulau yang lahir di kota kecil di bawah pohon mangga. Dia sangat menyukai pepaya, mengejar ombak, dan mengejar papan selancar, dan menyukai angin yang menyibak bulu-bulu halusnya.
Jikapun nantinya penyakit itu merenggut nyawa Lily, Lily pasti merasa sangat beruntung telah hidup dan besar di tengah orang-orang yang sangat menyayanginya.
Baca Juga:
- Aspen, Si Anjing Petualang yang Buktikan Bahwa Anjing Adalah Teman Perjalanan Terbaik
- Dindim, Seekor Penguin yang Rela Renang 5000 Mil Untuk Temui Penyelamatnya
- Untuk Para Pendaki, Waspadalah, Ini Hewan-hewan Liar yang Kerap Ditemui di Hutan
- Perkenalkan, Nampuu, Bayi Gajah yang Suka Memeluk Turis di Chiang Mai, Thailand
- Hiu Paus di Gorontalo Luka-luka Karena Ulah Wisatawan