Jangan Salah Pilih Teman Mendaki Gunung!
Saat ini, mendaki gunung sudah menjadi hal yang biasa di dunia traveling. Tidak hanya para traveler yang memang memiliki hobi mendaki gunung, namun juga mereka para pendaki pemula yang masih belum terlalu tahu seluk beluk pendakian.
Dilansir dari pikiran rakyat, banyak sekali hal yang membuat pendaki gunung, khususnya pemula mengalami kecelakaan saat mendaki gunung. Kebanyakan karena kurangnya persiapan yang dilakukan saat mendaki gunung .
Namun, satu hal yang bisa sangat berpengaruh pada tingkat keselamatan sebuah pendakian adalah 'dengan siapa' Anda mendaki.
Ini bukan semata-mata untuk membuat Anda untuk takut melangkah lebih jauh dalam menyalurkan hobi Anda, namun lebih pada langkah pencegahan hal-hal buruk selama pendakian.
Kebanyakan traveler membentuk sebuah komunitas dan grup di media sosial Facebook karena mereka memiliki hobi yang sama. Contohnya, traveler yang memiliki hobi fotografi membuat grup traveler fotografi, atau traveler dengan hobi mendaki gunung membuat grup pendaki gunung.
Didalam grup yang mereka ikuti, mereka sering membagikan beberepa foto indah mereka, namun tanpa disadari hal ini membuat anggota grup berbondong-bondong ingin mengunjungi tempat tersebut, sebut saja gunung semeru, lalu beberapa anggota grup berinisiatif untuk mendaki bersama.
Meskipun hal ini memang bukanlah sesuatu yang baru dalam dunia pendakian, namun hal inilah kesalahan awal dari sebuah pendakian menggunakan grup Facebook sebagai sarana komunikasi.
Kesalahan Pertama: Anda tidak tahu karakter orang yang akan Anda ajak mendaki gunung
Mendaki gunung memang bukanlah hal yang bisa dianggap sepele, apalagi Anda berencana untuk mendaki gunung bersama orang-orang di grup pendakian yang orang-orangnya belum Anda kenal. Pernahkah Anda berpikir ini sesuatu yang akan membahayakan Anda?
Memang banyak pendakian yang sukses meskipun tidak semua orang dalam pendakian tersebut Anda kenal, namun alangkah baiknya Anda memberi batasan diri agar tidak menimbulkan sesuatu yang bisa membahayakan diri Anda.
Kesalahan Kedua: Anda tidak tahu bagaimana kesiapan logistik dan menejemen pendakian Anda
Dengan pertemuan singkat dalam sebuah komentar laman Facebook, apakah Anda yakin dengan persiapan mendaki gunung yang akan lakukan?
Bagaimanaa dengan logistik yang akan Anda bawa? Bagaimana manajemen pendakian yang akan Anda persiapkan bersama teman maya Anda? Anda hanya akan menyalahkan diri Anda sendiri ketika mendapati diri Anda kelaparan dalam pendakian.
Kesalahan Ketiga: Anda tidak tahu apakah orang yang Anda ajak untuk mendaki memiliki ketrampilan PPGD atau tidak
Semua orang yang akan mendaki gunung tak satupun ada yang ingin mengalami sebuah kecelakaan dalam pendakian mereka, namun jika ada salah satu dari rombongan Anda mengalaminya, sedang tak satupun dari rombongan memiliki ketrampilan Pertolongan Pertama Gawat Darurat(PPGD), pendakian Anda bisa berakhir buruk.
Bagaimana nasib salah satu rombongan Anda? Apakah Anda masih coba-coba untuk mencoba mendaki dengan gaya "janjian lewat Instagram atau Facebook dengan orang-orang yang belum Anda kenal?" Phinemo tidak menyarankan ini.
Baca juga:
- Jalur Pendakian Gunung Slamet via Baturaden Tak Direkomendasikan Untuk Pemula
- Kesalahan Saat Pendakian Jangan Terus Disesali, Karena ‘Menyerah’ Bukan Gaya Seorang Petualang
- Ini Dia Kesalahan-kesalahan Sepele yang Sering Dilakukan Pendaki Pemula
- Seorang Pendaki Tim Kartini Freeport Meninggal di Pyramid Carstensz Karena Hipotermia
- David Beckham Kenalkan Dunia Pendakian Kepada Putrinya